• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Hari Jomblo Sedunia, Ini Ulama yang Menjomblo

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2021-11-11
in Keislaman, News, Pesantren
0
Hari Jomblo Sedunia, Ini Ulama yang Menjomblo

Hari Jomblo Sedunia, Ini Ulama yang Menjomblo

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Hari jomblo sedunia atau world single’s day diperingati setiap tanggal 11 November. Peringatan hari ini mulai dilakukan sekitar 1993 oleh mahasiswa Nanjing University, China.

Mengutip Investopedia, kisah perayaan hari jomblo sedunia dimulai ketika empat mahasiswa laki-laki lajang dari asrama Mingcaowuzhu Nanjing University membahas bagaimana mereka dapat melepaskan diri dari keresahan karena tidak memiliki pasangan.

Tanggal cantik peringatan world single’s day dipilih, yaitu 11/11 untuk melambangkan kehidupan orang yang single atau jomblo. Kegiatan ini kemudian menyebar ke berbagai universitas lain dan menarik bagi laki-laki maupun perempuan.

Di Islam, masalah jomblo sudah dikenal sejak lama.Meskipun Islam menganjurkan untuk menikah, tapi anjuran itu tidak bersikap wajib ketika aman dari zina.

Beberapa ulama besar Islam memilih hidup tanpa menikah hingga akhir hayat. Mereka sibuk dengan ilmu pengetahuan dan mengajar ilmu. Di antara ulama yang jombo yaitu:

Pertama, Imam Nawawi, ia bernama lengkap Muhyuddin Yahya An-Nawawi Ad-Dimasyqi. Kitabnya di bidang fikih masyhur ke seluruh negeri. Ia hidup abad 6 Hijriyah dan mengarang kitab Minhaj Ath-Thalibin, Al-Majmu` Syarhul Al-Muhadzab, Raudlatul Thalibin wa Umdatul Muftin.

Kedua, Ibn Taimiyah. Ia dijuluki dengan syaikhul Islam, pakar dalam lintas ilmu pengetahuan. Seorang teolog unggul, pakar hadis dan seorang mufti, kitabnya yang terkenal yaitu Majmu’ Fatawa. Ibn Taimiyah tak menikah seumur hidupnya. Jomblo adalah pilihannya.

Ketiga, Imam Al-Anbari Ibn.Ia lahir pada bulan Rabi’ul Akhir tahun 513 H. Seorang yang telah mendedikasinya hidupnya untuk pengetahuan. Ia memilih menjomblo seumur hidupnya. Karya Al-Anbari adalah Kitab Al-Intishar fa Masa ‘il al-Khilaf dan  Kitab Akhbar An-Nuhah.

Keempat, Abdullah bin Abi Najjih Al-Makky. Nama aslinya yaitu Abu Yasar Abdullah bin Abi Najih. Ia hidup dari kalangan tabi, tabii. Ia belajar kepada mufassirin Thawus bin Kaysan al Yamani dan Mujahid  bin Jabbar al Maky.

Kelima, Abu Al-Qasim Mahmud ibn Umar Al-Zamakhshari. Ia lebih populer dengan nama Zamakhshari, pengarang kitab Tafsir Al-Kasysyaf. Seorang ulama yang ahli dalam kaidah bahasa Arab.

Konon ia disebut sebagai peletak dasar ilmu Balaghah. Dalam gramatika bahasa Arab, Imam Zamakhsari adalah spesialisnya. Hingga akhir hayatnya, ulama besar ini memilih jomblo. Demi menghabiskan usia dalam menekuni ilmu pengetahuan.

Keenam, mufassir selanjutnya yang menghabiskan usia dengan tidak menikah adalah Ibnu Jarir At-Thabari. Ia berkelana mengelilingi belahan dunia untuk menimba ilmu mulai dari Baqdad hingga ke Mesir.

Ia seorang ulama besar yang pakar dalam pelbagai ilmu kajian Islam, seperti sejarah, ilmu hadis dan fiqih. Karya monumental Thabari adalah tafsir “Jami’ al-Bayan fi Ta’wil al-Qur’an”, yang lebih populer dengan nama tafis Ath-Thabary.

Tidak hanya lelaki, di kalangan ulama perempuan juga ada yang memilih hidu menjomblo hingga akhir hayat. Bahkan beberapa yang melamar, ditolak dnegan halus.

Pertama, Rabiatul Adwiyah, seorang sufi perempuan. Ia memperkenalkan konsep cinta (Al-Mahabbah). Orang yang mengenalkan konsep cinta, tapi tidak pernah menikah.

Terhitung beberapa orang besar dan memiliki pangkat datang untuk melamarnya. Tercatat, Amir Abbasiyah dari Basrah  bernama Muhammad bin Sulaiman Al-Hasyimi datang melamarnya.

Selain itu tercatat juga dua orang sufi masyhur pun mencoba keberuntungan untuk melamarnya. Abdul Wahid bin Zayd, maasyhur dengan kezuhudan dan kesuciannya pun pernah melamar Rabi’ah.  Begitu pun Hasan al-Basri (642 M-728 M)  juga mencoba melamar, namun ditolak jua.

Kedua, Karimah binti Ahmad Al-Marwaziyyah Al-Makkiyah. Ia adalah seorang  wanita yang juga pakar ilmu hadis. Konon, ia  adalah sosok ulama wanita pertama yang mempelajari dan menguasai ilmu hadis dari Imam Muslim. Ia memilih untuk menjomblo.

Tags: hari jomblo seduniaUlama Jomblo
Previous Post

Fatwa Resolusi Jihad dalam Cerita Agus Sunyoto

Next Post

Jejak Gus Dur di Negeri Iran

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Gus Dur memiliki jejak juga di Negeri Persia atau Iran dewasa ini

Jejak Gus Dur di Negeri Iran

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam
  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng