• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Mengenal Isu Sandwich Generation dari Film Home Sweet Loan

tebuireng.co by tebuireng.co
2025-02-02
in Galeri, Resensi
0
Mengenal Isu Sandwich Generations dari Film Home Sweet Loan. (Ist)

Mengenal Isu Sandwich Generations dari Film Home Sweet Loan. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Home Sweet Loan merupakan film yang disutradarai oleh Sabrina Rochelle Kalangie yang merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Almira Bastari. Film ini pertama kali rilis pada September 2024 di bioskop.

Home Sweet Loan menceritakan seorang perempuan bernama Kaluna (diperankan oleh Yunita Siregar) yang mendambakan rumah impian. Sebagai pekerja kantoran, Kaluna berusaha sekeras mungkin untuk mengumpulkan uang agar dapat membeli rumah dengan mengatur keuangan dan mencari pekerjaan tambahan. Namun impiannya itu terasa sulit digapai karena selain membiayai diri sendiri, Kaluna juga turut membantu menghidupi keluarga besarnya.

Cerita Kaluna ini sangat relevan dengan isu Sandwich Generation atau Generasi Roti Lapis. Sandwich Generations pertama kali dikenalkan oleh Dorothy Miller pada tahun 1981, merujuk pasa seseorang yang tidak hanya mengurus diri sendiri, tapi juga orang tua dan anak-anaknya.

Keadaan ini dianalogikan seperti sandwich, sepotong daging yang terhimpit oleh dua roti. Roti tersebut diibaratkan orang tua (generasi atas) dan anak-anak (generasi bawah), sedangkan isi sandwich berupa daging diibaratkan dirinya sendiri.

Namun pengertian ini berkembang seiring waktu mencakup generasi yang berbeda di atas dan di bawah mereka yang masih dalam keluarga. Seperti Kaluna, meskipun ia belum memiliki tanggungan menghidupi anak-anaknya, ia menanggung kehidupan orang tua dan kakak-kakaknya.

Dalam film Home Sweet Loan, Kaluna seringkali menampilkan ekspresi lelah, burnout dan kecemasan karena ia harus memikirkan nasib dirinya dan keluarganya. Di scene lain, ia perlu mengatur kembali keuangannya karena terdapat pengeluaran tidak terduga dari kakaknya.

Hingga akhirnya, terdapat scene Dimana Kaluna meninggalkan rumah karena merasa diperlakukan tidak adil oleh keluarganya.  Dari scene-scene tersebut dapat dikatakan bahwa dampak dari sandwich generation bukan hanya pada aspek ekonomi dan finansial tapi juga kesehatan mental dan keharmonisan keluarga.

Meski demikian, dalam film Home Sweet Loan tidak hanya menampilkan permasalahn dari orang yang disebut sebagai generasi sandwich tetapi juga memberikan solusi untuk sandwich generations seperti yang dilakukan Kaluna. Yaitu dengan mencatat dan mengatur keuangan dengan baik, menambah income, aware dengan pengeluaran, dan menerapkan frugal living.

Penulis: Rindi Andriansah

Editor: Thowiroh

Baca juga: Positifitas Toksik: Ketika Hal Baik Menjadi Racun

Previous Post

Sya’ban, Bulan untuk Menyiram Tanaman

Next Post

GKMNU, Bentuk Khidmah dan Ikhtiar Nyata untuk Masyarakat

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
GKMNU, Bentuk Khidmah dan Ikhtiar Nyata untuk Masyarakat. Foto: NU Online

GKMNU, Bentuk Khidmah dan Ikhtiar Nyata untuk Masyarakat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Lima Prinsip Dasar Menjaga Lingkungan Menurut Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi
  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan
  • Erick Thohir: Sport Tourism Memiliki Peran Vital Pembangunan Bangsa
  • Menag Salurkan Bantuan ke Pesantren Al Khoziny dan Pastikan Pencegahan Kejadian Serupa
  • Buku-buku yang Pernah Dilarang di Indonesia

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng