• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Humanitarian Islam dan Solusi Krisis Kemanusiaan Global

Thowiroh by Thowiroh
2024-10-15
in News
0
Humanitarian Islam dan Solusi Krisis Kemanusiaan Global. (Ist)

Humanitarian Islam dan Solusi Krisis Kemanusiaan Global. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Humanitarian Islam merupakan sebuah gagasan yang menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini menjadi sangat penting ditengah maraknya krisis kemanusiaan global yang saat ini terjadi.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Dirjen Diktiristek RI), Prof Dr rer nat Abdul Haris, bahwa saat ini dunia tengah menghadapi berbagai konflik dan krisis kemanusiaan yang mana hal tersebut dipicu oleh ketegangan politik dan ketidakadilan.

Hal ini dibutuhkan perhatian khusus untuk segera menemukan solusi guna menciptakan perdamaian dunia yang mengandung unsur nilai keadilan dan kemanusiaan.

Ia menjelaskan bahwa Islam sebagai agama yang memiliki predikat rahmatan lil ‘alamin memiliki tanggung jawab moral untuk menghadirkan solusi yang berbasis nilai-nilai ajaran Islam dengan mengedepankan asas kemanusiaan, keadilan dan perdamaian.

Perdamaian dalam Islam merupakan salah satu misi dakwah yang harus terus diperjuangkan. Dalam Islam perang hanya diizinkan demi melindungi dakwah, mempertahankan diri, dan melawan kezaliman. Meski sebenarnya berperang bukanlah satu-satunya cara yang dikehendaki, bahkan terciptanya perdamaian adalah lebih didambakan oleh Islam. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an :

وَاِنْ جَنَحُوْا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Artinya: “Akan tetapi, jika mereka condong pada perdamaian, condonglah engkau (Nabi Muhammad) padanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya hanya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S Al-Anfal:61)

Meski demikian, konsep jihad sejatinya bukan hanya peperangan fisik tetapi perjuangan moral dan sosial untuk melawan ketidakadilan. Humanitarian Islam sebagai konsep yang tercipta dari gagasan dan pemikiran Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf merupakan upaya dakwah islam yang bersifat rahmatan lil ‘alamin dan memiliki misi untuk memberikan kemaslahatan kepada umat manusia secara menyeluruh.

Humanitarian Islam menekankan nilai-nilai kemanusiaan yang sangat tinggi dan senantiasa menyerukan tegaknya keadilan di seluruh kalangan meliputi perlindungan terhadap kepercayaan, kehidupan, akal, keturunan, tanpa memandang latar belakang etnis, agama maupun status sosial. Hal inilah yang kemudian diharapkan bisa menjadi solusi pada berbagai permasalahan global utamanya terkait krisis kemanusiaan.

Penulis: Thowiroh

Editor: Ikhsan Nur Ramadhan

Baca juga: Humanitarian Islam sebagai Dakwah Islam Rahmatan lil ‘Alamin

Previous Post

Humanitarian Islam sebagai Dakwah Islam Rahmatan lil ‘Alamin

Next Post

Akulturasi Kuliner: dari Dapur Lokal ke Rasa Global

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Next Post
Akulturasi Kuliner dari Dapur Lokal ke Rasa Global. (Ist)

Akulturasi Kuliner: dari Dapur Lokal ke Rasa Global

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng