• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Tradisi Jelang Lebaran di Mamuju, Unik!

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2023-04-23
in Seni & Budaya
0
tradisi unik jelang lebaran di Mamuju

tradisi unik jelang lebaran di Mamuju

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Tradisi jelang lebaran di Mamuju cukup unik. Kegiatan yang sudah menjadi tradisi tahunan masyarakat Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) ini adalah berziarah dengan membakar lilin atau obor diatas makam.

Tradisi ini mereka namakan “Pantunui Ku’bur” yang memiliki arti menerangi kuburan. Seperti yang dilakukan warga di lingkungan Bulutakkang, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju Sulbar yang menyalakan ratusan lilin di perkuburan umum menjelang masuknya bulan suci Ramadan dan sebelum lebaran.

“Iya sudah tradisi itu. Sudah lama dilakukan kalau masuk bulan Ramadan sama mau Lebaran. Warga kasih nyala lilin di sana, jumlahnya sampai ratusan,” ujar Kepala Lingkungan Bulutakkang Sudirman seperti dikutip dari detikcom, Kamis (20/4/2023).

Dia menceritakan, dulunya warga menggunakan pelita yang terbuat dari botol berukuran sedang. Tak hanya itu, warga juga menggunakan obor bambu.

“Turun temurun mi ini dilakukan. Dulu belum pakai lilin, masih pelita sama itu obor (bambu),” terangnya.

Kendati demikian, Sudirman mengaku tidak mengetahui makna dari tradisi tersebut. Dia berdalih hal itu hanya diketahui oleh pemuka agama di tempatnya.

“Kalau maknanya itu saya tidak tahu. Ada ustad di sini itu yang tahu,” jelasnya.

Kegiatan tersebut viral lewat video yang beredar di tik tok dan menimbulkan kontra komen dari netizen.

“Gak masuk bid’ah ini ya?” tulis akun dengan username @master_powpou,

“Tradisi itu adat, dan adat itu memiliki kekuatan hukum selama tidak melanggar syariat secara brutal. Begitu kira-kira kesimpulan saat pelajaran Ushul Fiqh bab Adat,” disahut dengan akun @MbuhmbahMbuh.

Namun bukan hanya di Sulawesi Barat yang memiliki tradisi ini, di Gorontalo juga memiliki tradisi serupa yaitu, Tumbithole.

“Di Indonesia juga ada tepatnya di Gorontalo karena pernah tinggal di sana. Namanya tradisi Tumbilotohe bedanya lilin-lilin ini dipasang dipinggir jalan/depan rumah warga tergantung kreatifitasnya aja mau dibentuk apa, seru sih bisa tahu tradisi tiap daerah,” jelas pemilik akun @intandtrrr di kolom komentar (20/04/23).

“Tradisi ini tiap tahun kami lakukan, ketika memasuki bulan suci Ramadan atau sehari sebelum kita berpuasa,” kata Kandam warga yang ditemui di TPU Bulutakkang, Senin (12/4/2021).

Selain menjelang bulan suci Ramadhan tradisi tersebut dlakukan pada malam takbiran atau jelang Idul Fitri.

“Lilin ini  dinyalakan sebagai isyarat bahwa keluarga yang masih hidup tidak pernah melupakan dan selalu mendoakan mereka yang telah terlebih dahulu menghadap Allah SWT,” ujarnya. Dikutip dari halaman web Kabar Mamuju.

Oleh: Naffisa

Tags: Kabupaten Mamujutradisi menyambut Ramadhantradisi Tumbithole
Previous Post

Muhammadiyah Lebaran Dulu, Inkonsisten?

Next Post

Menyambut Lebaran dengan Tradisi Meugang di Aceh

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Menyambut Lebaran dengan Tradisi Meugang di Aceh

Menyambut Lebaran dengan Tradisi Meugang di Aceh

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Lima Prinsip Dasar Menjaga Lingkungan Menurut Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi
  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan
  • Erick Thohir: Sport Tourism Memiliki Peran Vital Pembangunan Bangsa
  • Menag Salurkan Bantuan ke Pesantren Al Khoziny dan Pastikan Pencegahan Kejadian Serupa
  • Buku-buku yang Pernah Dilarang di Indonesia

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng