Makna fii sabilillah menurut Yusuf Al-Qardawi harus dibatasi. Agar zakat yang diberikan ke fii sabilillah tidak terlalu global. Hal ini dijelaskan di dalam kitab Fiqhuz Zakah.
Dr Yusuf Al-Qardawi menyebutkan bahwa pendapat yang dianggap kuat adalah bahwa tidak layak membuat makna fii sabilillah menjadi terlalu umum. Oleh karenanya, keumuman ini akan meluas tanpa batas dan aspek-aspeknya akan menjadi banyak sekali.
Orang-orang yang akan menerima zakat lewat jalur fii sabilillah akan sangat beragam, bila tidak diberi batasan yang pasti.
Kalau makna fii sabilillah dibuat menjadi sangat luas, maka akan meniadakan pengkhususan sasaran zakat yang delapan.
Buat apa Allah SWT menyebutkan khusus asnaf fii sabilillah kalau ternyata maksudnya bisa siapa saja asal berbau jalan dakwah?
Al-Quran yang sempurna dan mu’jiz pasti terhindar dari pengulangan yang tidak ada faedahnya. Karenanya pasti yang dimaksud di sini adalah makna yang khusus, yang membedakannya dari sasaran-sasaran lain.
Makna yang khusus ini tiada lain adalah jihad, yaitu jihad untuk membela dan menegakkan kalimat Islam di muka bumi ini.
Setiap jihad yang dimaksudkan untuk menempatkan kalimat Allah termasuk sabilillah, bagaimanapun keadaan dan bentuk jihad serta senjatanya.
Yusuf Al-Qardhawi memperluas arti fii sabilillah ini tidak hanya terbatas pada peperangan dan pertempuran fisik dengan senjata saja, tapi termasuk juga segala bentuk peperangan yang menggunakan akal dan hati dalam mempertahankan dan mempertahankan akidah Islam.
Karena itu mendirikan sekolah berdasarkan faktor tertentu adalah perbuatan saleh dan kesungguhan yang patut disyukuri dan sangat dianjurkan oleh Islam, akan tetapi ia tidak dimasukkan dalam ruang lingkup fii sabilillah. Mengapa?
Karena belum tentu sekolah itu mengandung misi dakwah dan menegakkan kalimat Allah di dalam kurikulumnya secara langsung.
Namun demikian, apabila ada suatu negara di mana pendidikan Islam merupakan masalah utama, dan yayasan pendidikan telah dikuasai kaum kapitalis, komunisme, atheis ataupun sekularis, maka jihad yang paling utama adalah mendirikan madrasah.
Mendirikan madrasah dengan tujuan melawan gerakan pendidikan yang melarang ilmu-ilmu keislaman hadir dalam mendidik anak-anak kaum muslimin. Karena ditakutkan generasi muda tersebut menjadi pejuang yang menegakkan syariat Islam.
Madrasah itu juga punya misi memelihara generasi muslim dari perusakan ideologi dan akhlak, serta menjaganya dari racun-racun yang ditiupkan melalui kurikulum dan buku-buku, pada otak-otak penerbit dan ruh masyarakat yang lulus di sekolah-sekolah pendidikan secara keseluruhan.
Sebaliknya, menurut Al-Qardawi, tidak semua peperangan termasuk kategori fii sabilillah. Tidak termasuk perang fii sabilillah yang tujuannya bukan semata-mata ingin menegakkan syariat Allah atau membela agama Allah.
Seperti halnya perang yang sekedar membela kesukuan, kebangsaan, organisasi kepentingan, partai politik tertentu atau membela kedudukan para politisi ‘muslim, agar bisa naik ke puncak kekuasaan atau tetap duduk di kursi jabatannya.
Maka untuk itu Dr Yusuf Al-Qardawi menyebutkan contoh bentuk jihad non fisik yang bisa dilakukan, antara lain:
- 1. Marakiz Islamiyah di negeri Non Islam
Membangun pusat-pusat dakwah (al-marakiz al-islamiyah) yang mendukung program dakwah Islam di wilayah minoritas dan menyebarkan risalah Islam kepada non muslim di berbagai benua merupakan jihad fii sabilillah.
- 2. Marakiz Islamiyah di negeri Islam
Membangun pusat-pusat dakwah di negeri Islam sendiri dengan tujuan membimbing para pemuda Islam kepada ajaran Islam yang benar serta melindungi mereka dari pengaruh ateisme, kerancuan fikrah, penyelewengan akhlak serta menyiapkan mereka untuk menjadi pembela Islam dan melawan para musuh Islam adalah jihad fii sabilillah.
- 4. Menerbitkan Buku dan Tulisan
Menerbitkan tulisan tentang Islam untuk mengantisipasi tulisan yang menyerang Islam, atau menyebarkan tulisan yang bisa menjawab penipuan para penipu dan keraguan yang disuntikkan musuh Islam, serta melarang agama Islam kepada para pemeluknya adalah jihad fii sabilillah.
- 5. Kafalah Da’iyah
Membantu para da’i muslim yang menghadapi kekuatan yang memusuhi Islam, di mana kekuatan itu dibantu oleh para thaghut dan orang-orang murtad, adalah jihad fii sabilillah.
6. Membangun Madrasah
Termasuk di antaranya untuk biaya pendidikan sekolah Islam yang akan melahirkan para pembela Islam dan generasi Islam yang baik atau biaya pendidikan seorang calon kader dakwah atau yang akan diorientasikan hidupnya untuk berjuang di jalan Allah melalui ilmunya.
Oleh: Erik

