tebuireng.co- Shalat Gerhana adalah shalat sunah yang dilaksanakan ketika terjadi gerhana, baik gerhana matahari, ataupun gerhana bulan
Dalam hadis disebutkan:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَكْسِفَانِ لِمَوْتِ اَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ تَعَالَى فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَقُومُوا وَصَلُّوا
Artinya: “Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah Taala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkit dan shalatlah kalian.” (HR Bukhari-Muslim).
Dalam kitab Yaqutun Nafis karya Sayyid Ahmad bin Umar As Syatiri, dijelaskan bahwa ada tiga cara dalam melaksanakan sholat sunah gerhana, baik gerhana matahari ataupun gerhana bulan.
Cara pertama, shalat 2 rakaat sebagaimana shalat sunah sebelum subuh yaitu takbir, membaca do’a iftitah, membaca surah fatihah, membaca surah pendek kemudian ruku’, i’tidal dan sujud begitupun di rakaat kedua hingga salam.
Cara kedua, shalat dua rakaat dengan dua kali berdiri dan ruku’ ( yang durasinya sebentar atau tidak lama ) caranya adalah takbir pada raka’at pertama membaca surah fatihah, membaca surah pendek, ruku’ pertama , i’tidal dilanjut membaca surah fatihah, membaca surah pendek dan ruku’ kedua, i’tidal dan sujud begitu pula di rakaat kedua hingga salam.
Cara ketiga, shalat dua rakaat dengan dua kali berdiri dan ruku’ sebagaimana cara kedua namun pada cara ketiga ini di anjurkan dengan durasi yang lebih lama.
Setelah melaksanakan shalat gerhana, kemudian disunahkan membaca khotbah sebagaimana khotbah ketika hari raya.
Dalam kitab Fasholatan, karya KHR. Asnawi membaca khotbah hanya dianjurkan ketika shalat sunah gerhana (matahari atau bulan) dilaksanakan secara berjamaah sedangkan jika dilaksanakan sendirian tidak dianjurkan.
Namun, menurut Imam Ahmad dan Imam Abu Hanifah tidak disunnahkan membaca khotbah. Baik shalat gerhana tersebut dilaksanakan sendirian ataupun berjama’ah.
Adapun niat shalat sunah gerhana bulan adalah:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى
“Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai (imam atau makmum) karena Allah Swt.”
Sedangkan niat shalat sunah gerhana matahari adalah:
أُصَلِّي سُنَّةَ ال كسوف رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى
“Saya shalat sunah gerhana matahari dua rakaat sebagai (imam atau makmum) karena Allah Swt. “
_Wallahua’lam bisshowab_
Baca juga: Tata Cara Mengqhada Shalat

