tebuireng.co- Al-Qur’an adalah petunjuk dari Allah bagi manusia dalam menghadapi kehidupan yang mana semua berita yang disampaikannya baik bersifat peringatan, ancaman, larangan atau anjuran akan selalu relevan di setiap zaman, bahkan pada zaman yang kini memasuki era digital
Era digital adalah masa dimana segala sesuatu didukung dengan teknologi yang serba canggih. Hal tersebut bertujuan agar segala kebutuhan hidup manusia bisa dilakukan dengan lebih efisien dan lebih cepat.
Banyaknya teknologi canggih yang selalu di-upgrade dan ditawarkan kepada masyarakat membuat kehidupan mereka bergerak dan berubah lebih cepat.
Banyak sekali dampak positif yang bisa dirasakan oleh masyarakat dengan hadirnya era digital ini seperti mudahnya berkomunikasi, berbisnis, berbelanja dan lain-lain dengan hanya mengandalkan smarphone dan fitur fitur canggih di dalamnya.
Namun, dampak negatif dari era digital juga tak bisa disangkal. Diantara dampak negatif dari era digital adalah kecenderungan masyarakat menjadi manusia tidak sabar yang menuntut segala sesuatu menjadi serba instan. Salah satu tantangan manusia dalam menghadapi perkembangan zaman terlebih di era digital ini adalah kesabaran
Manusia akan ditantang untuk lebih sabar menghadapi zaman yang segalanya semakin serba cepat. Kondisi ini sedikit banyak membuat keberkahan semakin berkurang. Seperti kurangnya keberkahan berkumpul satu majelis dengan guru karena adanya sistem belajar online baik via Youtube ataupun Zoom meeting
Begitu pula kurangnya keberkahan dalam makanan, harta atau umur manusia. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (Q.S Al-Baqarah:155)
KH Maimoen Zubair (Mbah Maimoen) menafsirkan ayat tersebut adalah berita dari Allah mengenai ujian bagi semua manusia berupa ketakutan dan kelaparan yang pasti dirasakan oleh semua manusia dalam setiap zaman.
Namun, menurut Mbah Maimoen hal menarik dalam ayat ini adalah ketika Allah memberi ujian kepada manusia berupa harta, nyawa (umur) dan makanan diawali dengan kata نقص (kurang)
Menurutnya hal ini berarti bahwa seiring berkembangnya zaman, kualitas harta akan semakin berkurang dimana pada zaman dahulu alat pembayaran adalah berupa emas atau perak semakin berkembang zaman berubah menjadi uang logam kemudian menjadi uang kertas bahkan di era digital ini alat pembayaran berubah menjadi digit atau angka-angka saja, hal yang sangat jauh jika dibandingkan dengan emas.
Berkurangnya nyawa (umur) juga demikian dimana dahulu umur manusia bisa mencapai ribuan tahun, kemudian menjadi ratusan tahun dan sekarang umur manusia hanya bisa mencapai puluhan tahun.
Sedangkan yang dimaksud dengan kurangnya makanan adalah berkurangnya kualitas produk makanan, dimana dahulu buah buahan atau makanan lainnya masih sangat alami tanpa campuran bahan pengawet sedangkan di masa sekarang banyak sekali buah-buah atau produk makanan lainnya yang sudah dicampur dengan bahan pengawet seperti produk makanan cepat saji (instan)
Inilah ujian yang diberikan Allah dan harus dihadapi manusia akhir zaman terlebih dalam era digital. Solusinya adalah sabar, sehingga di akhir ayat tersebut Allah juga menjelaskan bahwa Dia akan memberi kabar gembira berupa surga dan kenikmatan bagi orang yang sabar menghadapi ujian-Nya.
Dirangkum dalam penjelasan KH. Ismail Ascholy Murid KH Maimoen Zubair.
Baca juga: Rambu-Rambu Berdakwah di Sosial Media