Ketua Yayasan Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy), Prof Imam Suprayogo ungkap rahasia sederhana menjadi pemimpin. Hal ini disampaikan dalam acara wisuda Unhasy Program Sarjana dan Pasca Sarjana yang dilaksanakan di lapangan Unhasy. Sabtu (09/18/25).
Menurutnya, tugas seorang pemimpin tidaklah ringan. Tantangan terbesar adalah membimbing orang yang dipimpin agar memiliki akhlak mulia dan kesehatan rohani. tidak memiliki penyakit hati seperti gampang iri dan dengki. Sebab, seorang pemimpin akan sulit memajukan organisasi jika anggota yang dipimpin terjebak penyakit hati.
Bagi Prof Imam, Islam telah memberikan solusi sederhana untuk menjaga kesehatan rohani, yaitu melalui salat. “Pengalaman saya memimpin kampus selama bertahun-tahun, agar yang saya pimpin sehat, saya tempuh dengan salat. Yakni rajin mengajak anggota tim untuk salat berjamaah,” ungkapnya.
Ia mengutip ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa salat bisa menjadi wasilah untuk membuat orang tercegah melakukan keburukan.
إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya: Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.Al-Ankabut:45)
Prof Imam juga menegaskan bahwa salat yang dimaksud bukan sekadar rutinitas, tetapi salat yang khusyuk sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an, yaitu salat yang dilakukan dengan keyakinan akan bertemu Allah.
“Kalau orang yang kita pimpin setiap hari diajak salat untuk bertemu Tuhan, insya Allah hatinya akan kembali sehat. Penyakit hati akan dicabut, diganti dengan kedamaian dan ketenteraman,” jelasnya.
Prof Imam juga mengingatkan, pemimpin harus menanamkan kebiasaan ini kepada seluruh tim. Baginya, salat berjamaah adalah metode paling efektif untuk membangun ketenangan hati, memperkuat integritas, dan menjaga hubungan harmonis di lingkungan kerja.
“Menjadi pemimpin itu berat, tapi kalau mau sederhana, ajaklah orang yang kita pimpin untuk salat lima waktu. Insya Allah, hati mereka akan tentram dan damai,” pungkasnya.
Dalam momen wisuda tersebut, Prof Imam Suprayogo juga menyampaikan harapannya untuk para lulusan Unhasy agar bisa menjadi pengusaha dan pemimpin yang bisa memimpin dan membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
Sebagaimana yang menjadi tema kampus Unhasy sebagai kampus wirausaha untuk mengantarkan para lulusannya berjiwa pengusaha dan pemimpin. Tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia.
“Harapannya, para lulusannya mampu menjadi pencipta lapangan kerja, bukan sekadar pencari kerja,” pungkas Prof Imam.
Baca juga: Rektor Unhasy Jelaskan Pentingnya Karakter Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren