Ummi Daerah (Umda) Jombang menggelar kegiatan Penguatan Tahsin Tilawah: Menguatkan Pilar Bacaan Al-Qur’an yang dilaksanakan di Green Red Hotel Syari’ah Peterongan, Jombang pada Sabtu-Ahad (23-24/08/25).
Kegiatan intensif yang diikuti sekitar 30 guru Ummi dari berbagai instansi di Jombang ini menghadirkan beberapa pemateri, di antaranya Ust H. M. Erwiyanto, S.Q., S.Pd.I., penulis buku Penguatan Tahsin Tilawah (PTT) Metode Ummi sekaligus Ketua Divisi Penguatan Tahsin Tilawah Al-Qur’an Metode Ummi (Tim R&D Ummi Foundation), serta para trainer Ummi dari Kediri dan Jombang.
Dalam pemaparannya, Ust Erwiyanto menekankan pentingnya memperhatikan kesalahan bacaan (lahn) yang kerap terjadi akibat pengaruh logat daerah. Ia mencontohkan bagaimana perubahan huruf atau panjang-pendek bacaan bisa mengubah makna ayat secara fatal, seperti kata mathoro yang seharusnya berarti “hujan batu” bisa berubah menjadi “bandara” jika salah panjang-pendek hurufnya (tho’ pendek dibaca panjang).
“Ingat, Allah menurunkan hujan batu, bukan menurunkan bandara,” ujarnya disambut tawa peserta.
Lebih jauh ia menegaskan bahwa belajar Al-Qur’an tidak bisa dilepaskan dari tiga pilar, yakni riwayah yang memastikan sanad keilmuan bersambung hingga Nabi Muhammad saw., diroyah yang merujuk pada kaidah-kaidah tajwid dari ulama, serta fiqh karena bacaan Al-Qur’an sangat terkait dengan ibadah seperti shalat.
Materi PTT ini juga tidak hanya menekankan tartil, tetapi mengarahkan peserta untuk mencapai standar tahqiq, yakni bacaan yang lebih pelan, jelas, dan lantang agar makhraj dan sifat huruf lebih terjaga.
Salah satu trainer Umda Jombang, Ust Ahmad Fauqi Alie, S.Pd. menambahkan, membaca dengan lantang dan jelas bertujuan agar peserta PTT memiliki standar bacaan yang lebih tinggi. “Kalau nanti di rumah, anda membaca tidak seperti ini, berarti standar anda turun lagi,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Umda Jombang, Ust Fatkhul Arifin, M.Pd. menyebutkan bahwa pertemuan kali ini merupakan Tatap Muka (TM) 1 dan 2 dari total 8 TM sebelum tashih, dan menjadi kali pertama PTT dibuka untuk guru Ummi secara umum, yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi para trainer.
Wacana ini sudah dirancang sejak bertahun-tahun lalu, setidaknya–hemat penulis–sejak 2023. Tetapi persiapan yang dibutuhkan memang cukup banyak, prioritasnya adalah PTT untuk trainer Umda terlebih dahulu.
Buku Penguatan Tahsin Tilawah yang ditulis Ust Erwiyanto selama empat tahun juga ditashih langsung oleh Dr. KH Mudawi Ma’arif, Lc., M.H.I. Al-Hafidz, salah satu Syaikhul Qurro’ dunia sekaligus Dewan Pembina MTQ Nasional.
“Jadi sanad dari materi PTT ini jelas: muttashil dan musalsal. Bahkan doa pembuka PTT juga jelas sanadnya”, ungkap Ust Erwiyanto.
Dengan adanya kegiatan ini, Umda Jombang berharap lahir lebih banyak guru Al-Qur’an yang memiliki bacaan terstandar seperti para trainer Umda atau bahkan mengunggulinya.
Penulis: Hari Prasetia, Alumni S2 PAI Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang
Editor: Thowiroh
Baca juga: Yusron Aminulloh Dorong Gerakan Literasi sebagai Fondasi Pembangunan Jombang