Data korban tewas dalam musibah kecelakaan Kereta Api (KA) Turangga rute Surabaya-Bandung dengan KA Commuter Line Bandung Raya rute Padalarang – Cicalengka yang terjadi pada Jum’at, (05/0124) bertambah menjadi empat orang.
Dua di antara empat orang yang telah berhasil di evakuasi ke rumah sakit adalah masinis dari KA Commuter Line Bandung Raya beserta asistennya. Sementara, dua lainnya masih terus dilakukan usaha evakuasi karena diketahui masih terjebak dan terjepit di dalam gerbong yang areanya sempit.
Proses evakuasi terus diupayakan dari berbagai pihak baik dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), Tentara Nasional Indonesia (TNI) , Polri, maupun tim SAR gabungan. Seluruh pihak terus bekerja sama dalam proses evakuasi karena memiliki beberapa kendala diantaranya adalah medan area yang sempit, benturan badan kereta api yang tinggi juga banyaknya masyarakat yang menonton membuat proses evakuasi mengalami sedikit kesulitan.
Menurut Kepala Kantor SAR Bandung, Hery Marantika mengatakan proses evakuasi dilakukan dengan dua cara yakni yang pertama adalah upaya untuk menarik dan mengangkat gerbong dan yang kedua adalah permintaan kepada PT KAI untuk memotong sebagian gerbongnya agar korban yang terjepit lebih mudah dievakuasi.
Musibah kecelakaan kereta api yang terjadi di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Jumat pagi tersebut juga telah membuat puluhan korban terluka dan telah dilarikan ke beberapa rumah sakit di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka, RS Santosa dan RS Edelweiss.
Sementara itu, dugaan sementara penyebab kecelakaan kereta api yang telah membuat puluhan korban luka dan empat orang tewas tersebut adalah karena dua kereta api yang sama-sama melewati jalur Haurpugur-Cicalengka yang mana jalur tersebut adalah jalur tunggal.
Dalam prosedur lalu lintas yang berlaku, kereta api yang bisa melintasi jalur ini diprioritaskan untuk kereta api jarak jauh sedangkan kereta api lokal yang ingin melintasi jalur tersebut diharuskan untuk menunggu terlebih dahulu hingga jalur tersebut kosong.
Meski demikian, kesimpulan akhir penyebab dari musibah kecelakaan tersebut belum diketahui secara pasti karena harus menunggu investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNTK).
Baca juga: Densus 88 Tangkap Karyawan KAI Tersangka Terorisme

