• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Girl Math adalah Jebakan Pengeluaran?

Oleh: Maulida Fadhilah Firdaus

tebuireng.co by tebuireng.co
2023-12-09
in Gaya Hidup, Opini
0
Girl Math adalah Jebakan Pengeluaran?

Girl Math adalah Jebakan Pengeluaran? (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Girl math atau matematika kaum perempuan adalah fenomena tren sosial yang menunjukkan mengenai kebiasan perempuan dalam memanfaatkan dan menghabiskan uang. Fenomena ini juga seperti tolak ukur perempuan dalam hal pandai mengelola keuangan atau tidak. 

Fenomena girl math ini berawal dari TikTok, mengenai logika perempuan ketika berbelanja. Terdengar aneh, tetapi banyak wanita yang berpikir mengenai logika dalam menghemat, menghabiskan uang, memanfaatkan diskon, dan gratis ongkir.  

Sisi baiknya, mereka dapat memanfaatkan gratis ongkir, diskon, dan apabila sudah menghabiskan banyak pengeluaran di hari berikutnya, mereka harus lebih hemat. Sedangkan sisi buruk dari fenomena ini adalah jebakan pengeluaran dan gaya hidup yang konsumtif, seperti saldo keuangan yang dianggap hanya ada di mobile banking dan dimana nominal saldo uang tunai, e-wallet, dan yang lainnya tidak dianggap atau sudah dikategorikan telah dikeluarkan (dibelanjakan). 

Selain itu, saldo uang tunai dan yang ada di e-wallet tersebut bisa dihabiskan. Misalnya, membeli barang di e-commerce dengan menggunakan saldo pada e-commerce itu sendiri atau yang terhubung dengan e-wallet, maka para girl math menyebutnya “gratis” karena tidak merasa membayar atau hanya menggunakan saldo uang yang sebelumnya. Faktanya, mereka masih mengeluarkan uang, hanya saja dikeluarkan pada waktu yang berbeda saja. 

Salah satu perilaku konsumen girl math juga lebih memilih barang yang mahal dengan gratis ongkir, dibandingkan barang yang murah tanpa gratis ongkir. Misalnya, baju batik harga Rp 200.000 dengan gratis ongkir dirasa lebih murah dibandingkan dengan baju batik harga Rp 50.000 dengan membayar ongkos kirim Rp 15.000. 

Para “matematika perempuan” ini biasanya menggunakan sistem split bill ketika sedang makan, nongkrong, liburan, dan sebagainya. Penerapan split bill atau membagi tagihan (pembayaran) yang telah dipakai untuk dinikmati bersama biasanya satu orang membayar dulu sepenuhnya yang nantinya ia menagih teman-temannya. Para girl math menyebutnya bahwa ini pemasukan, padahal faktanya ini ialah uang yang sebelumnya digunakan untuk sistem paylater dengan teman yang lainnya. 

Lain lagi ketika girl math ini mendapatkan pemberian, maka mereka bisa menghemat budget lebih untuk menghabiskan pengeluaran yang lainnya. Menariknya, ketika mereka menemukan uang di tempat yang tak terduga seperti saku atau tas yang sudah tidak dipakai lama, maka mereka menyebutnya sebagai investasi. Padahal, itu sisa uang pribadi pada hari-hari sebelumnya. 


Perlu diingat bahwa ini hanya lelucon, bahkan bisa dikatakan sebagai jebakan keuangan. Maka, pentingnya memahami dengan baik terkait pemasukan dan pengeluaran yang sebenarnya. Selain itu, tidak semua individu berpikir demikian. Meski begitu, mereka sangat memanfaatkan diskon. Namun, perilaku seperti ini berdampak panjang ke arah konsumerisme, mengonsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan, tanpa sadar dan berkelanjutan. Oleh karena itu, maka pentingnya bijaksana dalam mengontrol keuangan.

Penulis: Maulida Fadhilah Firdaus

Editor: Ikhsan Nur Ramadhan

Baca Juga: Sufi Juga Makhluk Ekonomi

Tags: Girl Math
Previous Post

Tempat Penampungan Rohingya di Aceh Tidak Cukup

Next Post

Presiden Jokowi Respon Pengungsi Rohingya

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Presiden Jokowi Respon Pengungsi Rohingya

Presiden Jokowi Respon Pengungsi Rohingya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Wanita Karier Perspektif Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi
  • Kekuatan Keyakinan: Rahasia Menjaga Kesehatan Mental
  • Menyerukan Kebaikan: Sebuah Boomerang Bagi Diri Sendiri ?
  • Prof Imam Suprayogo Ungkap Rahasia Sederhana Menjadi Pemimpin
  • Rektor Unhasy Jelaskan Pentingnya Karakter Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng