Pernahkah kalian berpikir akan ada masanya buku-buku yang kita miliki disita negara? Beberapa hari yang lalu, pasca penetapan tersangka dalam kerusuhan aksi demo di kota Bandung, publik manaruh perhatian lebih pada salah satu bukti yang disita polisi, yaitu buku.
Penyitaan atau larangan beredarnya buku-buku tertentu bukan kali ini saja terjadi. Di luar negeri misalnya, novel Animal Farm karya George Orwell pernah dilarang beredar di Amerika dan Inggris. Di Indonesia sendiri, pelarangan beredarnya buku juga sudah terjadi. Alasannya tentu beragam, dari urusan politik hingga moral. Berikut beberapa buku yang sempat dilarang di Indonesia:
- Benturan NU-PKI 1948-1965
Buku Karya H. Abdul Mun’im DZ ini mengisahkan tragedi 1965 dari sudut pandang NU, memaparkan yang dialami dan dilakukan oleh para kiai, santri, dan NU dalam menghadapi Partai Komunis Indonesia (PKI) sebegai kelompok subversif. Selain itu, buku ini juga ditujukan untuk menjawab tuduhan-tuduhan terhadap NU atas peristiwa 1965. Buku ini sempat dirazia oleh aparat TNI karena diduga menyebarkan ideologi PKI.
2. Tetralogi Pulau Buru
Tetralogi Pulau Buru merupakan novel dengan empat judul buku yaitu Bumi Manusia (1980), Anak Semua Bangsa (1981), Jejak Langkah (1985) dan Rumah Kaca (1988). Tetralogi ini mennceritakan kisah Minke dalam memperjuangkan kesadaran dan kebangkitan nasional Indonesia pada masa penjajahan kolonial. Di novel ini pula digambarkan perjalanan jurnalisme di Indoenesia. Alasan pelarangan buku ini pada masa orde baru adalah adanya tuduhan bahwa penulisnya, Pramoedya Ananta Toer pernah berafiliasi dengan Lekra yang berkaitan dengan PKI.
3. Demokrasi Kita
Berisi kritikan atas demokrasi Indonesia yang pada saat itu sedang tidak baik-baik saja. Buku ini ditulis oleh salah satu proklamator Indonesia, Bung Hatta, setelah mundur dari jabatan wakil presiden karena memiliki perbedaan pandangan politik dengan Soekarno. Buku ini dinilai tidak mendukung pemerintahan Soekarano sehingga pada saat itu dilarang beredah bahkan penerbitnya, Pandji Masyarakat ikut diberedel.
Demikian beberapa dari banyaknya buku yang pernah dilarang atau setidaknya menjadi kontorversi di Indonesia.
Penulis: Rindi Andriansah
Editor: Thowiroh
Baca juga: Mahad Al Jamiah Luncurkan Buku Kedua Karya Mahasantri

