Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menegaskan bahwa sport tourism atau pariwisata olahraga memiliki peran vital dalam pembangunan bangsa. Pandangan ini ia sampaikan saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan juara dunia MotoGP, Marc Marquez, bersama dua pembalap muda Indonesia, Mario Aji dan Veda Ega Pratama, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (30/09/2025).
Menurut Erick Thohir, sport tourism bukan sekadar ajang hiburan atau pertandingan olahraga, melainkan bagian penting dari pembangunan ekosistem nasional yang berdampak pada banyak sektor, terutama ekonomi. “Upaya Indonesia membangun sport tourism akan sangat dibutuhkan ke depan, terutama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh,” ujarnya.
Potensi sektor ini memang menjanjikan. Berdasarkan data Kemenparekraf, nilai ekonomi sport tourism di Indonesia pada 2024 diprediksi mencapai Rp18,79 triliun dengan kontribusi terhadap total event pariwisata nasional mencapai 25–30 persen. Angka ini menunjukkan bahwa sport tourism bisa menjadi motor baru dalam mendorong pertumbuhan industri pariwisata sekaligus memperkuat daya saing bangsa.
Tidak hanya di level nasional, sport tourism juga diakui dunia internasional. United Nations World Tourism Organization (UNWTO), kini dikenal sebagai UN Tourism, mencatat sektor ini menyumbang 10 persen dari total pengeluaran pariwisata global dan tumbuh rata-rata 17,5 persen per tahun hingga 2030. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya minat wisatawan untuk mencari pengalaman berkesan, sehat, dan mendukung gaya hidup aktif.
Hal inilah yang membuat Erick Thohir optimistis sport tourism akan menjadi bagian penting dari pembangunan bangsa. Dalam pertemuan tersebut, ia juga menyampaikan pesan Presiden Prabowo agar Mario Aji dan Veda Ega Pratama menjadi simbol lahirnya generasi baru pembalap Indonesia. Kehadiran mereka diharapkan tidak hanya mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi anak muda untuk terus berkarya dan berprestasi.
Baca juga: Erick Thohir: Santri harus jadi Ombak dalam Kebangkitan Ekonomi