• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Benarkah Membaca Sastra dapat Meningkatkan Empati?

tebuireng.co by tebuireng.co
2025-09-25
in Galeri, Opini
0
Benarkah Membaca Sastra dapat Meningkatkan Empati. (Ist)

Benarkah Membaca Sastra dapat Meningkatkan Empati. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Siapa yang mengira membaca sastra hanya untuk kesenangan dan hiburan imajinatif belaka? Lebih dari itu, ternyata dengan membaca sastra bisa meningkatkan empati kita. Bagaimana sih faktanya?

Sapardi Djoko Damono, seorang guru besar ilmu sastra Indonesia menjelaskan bahwa sastra merupakan lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium untuk menyampaikan gambaran kehidupan manusia. Sederhanya, karya seni yang menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pengalaman, perasaan dan pikiran secara imajinatif.

Berbeda dengan non sastra seperti karya tulis ilmiah yang menyajikan hasil temuan, penelitian, dan bersifat faktual dan sistematis. Sastra hadir dengan penuh imajinasi, keindahan diksi, dan mengandung moral serta seni, meski tidak sedikit juga karya sastra yang berdasarkan fakta, misalnya biografi dan esay.

Oleh karena karya sastra lebih mengedepankan imajinasi dan keindahan bahasa, tidak sedikit orang yang menganggap bahwa membaca karya sastra tidak memiliki manfaat sebanyak membaca karya tulis ilmiah. Padahal, membaca karya sastra terlebih fiksi bukan hanya memberi hiburan dan keindahan, tapi juga wawasan dan pengetahuan sosial.

Salah satu manfaat membaca karya sastra yang tidak bisa diperoleh dari membaca karya tulis ilmiah adalah meningkatkan rasa empati pembaca. Seorang psikolog bernama Diana Tamir dari laboratorium Princeton Social Neuroscience membuktikan bahwa orang yang sering membaca fiksi memiliki kognisi sosial yang lebih baik. Selain itu, penelitian milik Ferhani Fatimah Zahra yang mempelajari keterkaitan fiksi dan empati menunjukan bahwa keterpaparan fiksi dan narrative empathy secara bersamaan berpengaruh terhadap empati pembaca.

Hal serupa juga pernah diungkapkan oleh Cucuk Espe, seorang sastrawan Jombang yang produktif menulis. Ia mengatakan bahwa banyak hal yang tidak bisa disampaikan dengan cara ilmiah, seperti perasaan, kritik sosial, bahkan hingga gagasan. Maka dari itu, sastra hadir sebagai penyeimbang. Ia juga mengatakan membaca sastra ibarat memberi makan hati, nurani, dan empati.

Diantara karya sastra yang mudah diakses seperti novel, cerpen, puisi, bahkan yang lebih modern di era digital seperti saat ini yakni Alternative Universe (AU) yang ada di sosial media.

Penulis: Rindi Andriansah

Editor: Thowiroh

Baca juga: Cara Atasi Writer’s Block saat Menulis

Previous Post

Pentingnya Peran Guru dalam Kesuksesan Belajar Santri

Next Post

Buku-buku yang Pernah Dilarang di Indonesia

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Buku-buku yang Pernah Dilarang di Indonesia. (Ist)

Buku-buku yang Pernah Dilarang di Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng