• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Makna dan Anjuran Mengucapkan Salam

Thowiroh by Thowiroh
2025-08-05
in Hadits, Keislaman
0
Makna dan Anjuran Mengucapkan Salam. (Ist)

Makna dan Anjuran Mengucapkan Salam. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Salam merupakan salah satu etika dalam sapaan yang memiliki makna yang sangat dalam. Bukan hanya sekadar doa tapi juga sebagai ungkapan cinta agar orang yang disapa selalu dalam lindungan Allah Swt.

Dahulu, para sahabat tidak hanya mengucapkan salam sebagai bentuk sapaan ketika bertemu seseorang. Mereka biasa mengucapkan salam kepada malaikat, bahkan kepada Allah  dengan ungkapan السلام على الله من عباده

Akan tetapi, Rasulullah melarang para sahabat mengucapkan demikian karena pada dasarnya salam adalah doa dan Allah adalah dzat yang maha memberi keselamatan dan dzat yang selamat dari segala cacat dan kekurangan. Sehingga salam yang dianjurkan menggunakan ungkapan السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين

Salam dengan lafadz tersebut merupakan bentuk salam yang ditujukan kepada seluruh mahkluk Allah yang saleh yang ada di langit dan di bumi. Yakni kepada para Nabi, malaikat, dan umat saleh terdahulu. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah:

إنكم إذا قلتم ذلك سلمتم على كل عبد صالح في السماء والأرض

“Sesungguhnya apabila kalian mengucapkan itu, maka kalian telah memberi salam kepada setiap hamba Allah yang saleh di langit dan di bumi.” (Riyadussholihin, hal 381)

Salam juga menjadi hal yang disyariatkan di antara sesama kaum muslimin. Anjuran ini sebagaimana disebutkan dalam hadis:

 عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا تدخلون الجنة حتى تؤمنوا ولا تؤمنوا حتى تحابوا

  أولا أدلكم على شيء إذا فعلتموه تحاببتم أفشوا السلام بينكم

Artinya: “Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Saw bersabda: Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak akan benar-benar beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian suatu amalan, yang jika kalian melakukannya, kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim)

Salam juga menjadi salah satu sunnah Nabi dan amalan para malaikat. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Riyadussalihin

أن السلام من سنن الرسل والملائكة أيضا، فهؤلاء الملائكة الذين جاءوا إبراهيم عليه الصلاة والسلام إذ دخلوا عليه فقالوا سلاما

Artinya: Sesungguhnya salam adalah bagian dari sunnah para rasul, dan juga amalan para malaikat. Hal ini bisa kita lihat dari kisah para malaikat yang datang menemui Nabi Ibrahim ‘alaihissalām. Ketika mereka masuk menemuinya, mereka mengucapkan salam.

Dengan demikian, sebagai umat muslim penting untuk selalu menebarkan salam sebagai bentuk cinta, doa dan penghormatan. Wallahua’lam.

Baca juga: Keutamaan dan Adab Berdoa dalam Kitab Min ‘Aja’ib al-Du‘a

Previous Post

Menag Dukung Penuh Program Cek Kesehatan Gratis bagi Siswa di Sekolah

Next Post

Makna Surah Al-‘Asr: Refleksi Waktu dalam Perspektif Al-Qur’an

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Next Post
Makna Surah Al-‘Asr Refleksi Waktu dalam Perspektif Al-Qur’an. (Ist)

Makna Surah Al-‘Asr: Refleksi Waktu dalam Perspektif Al-Qur’an

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan
  • Erick Thohir: Sport Tourism Memiliki Peran Vital Pembangunan Bangsa
  • Menag Salurkan Bantuan ke Pesantren Al Khoziny dan Pastikan Pencegahan Kejadian Serupa
  • Buku-buku yang Pernah Dilarang di Indonesia
  • Benarkah Membaca Sastra dapat Meningkatkan Empati?

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng