• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Etika Berbisnis dalam Hadis Nabi

Thowiroh by Thowiroh
2025-08-04
in Bisnis dan Ekonomi, Keislaman
0
Etika Berbisnis dalam Hadis Nabi. (Ist)

Etika Berbisnis dalam Hadis Nabi. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Dalam Islam, bisnis tidak hanya tentang urusan mencari keuntungan, tetapi juga bagian dari ibadah. Sebab hal tersebut bisa menjadi wasilah seseorang  untuk bertahan hidup yang tentu tujuan akhirnya adalah untuk terus beribadah kepada Allah.

Nabi Muhammad telah banyak memberikan panduan dan contoh terkait bagaimana seharusnya etika dalam menjalankan aktivitas ekonomi atau berbisnis. Hal ini seperti yang terekam dalam berbagai hadisnya.

Diantara etika berbisnis yang dicontohkan oleh Nabi yakni jujur.  Disebutkan bahwa kejujuran merupakan hakikat agama. Praktik jujur dalam berbisnis bisa dilakukan dengan cara transparan terhadap barang dagangannya, yakni menjelaskan secara detail kekurangan dan kelebihan barang yang dijual. Dalam hadis Nabi bersabda

عن أبي خالد حكيم بن حزام‏.‏ رضي الله عنه ، قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ‏:‏ ‏ “‏ البيعان بالخيار مالم يتفرقا، فإن صدقاً وبينا بورك لهما في بيعهما، وإن كتما وكذبا محقت بركة بيعهما‏”‏ ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)

Artinya: “Dari Abu Khalid Hakim bin Hizam radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: Penjual dan pembeli memiliki hak memilih (melanjutkan atau membatalkan transaksi) selama mereka belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan (keadaan barang), maka akan diberkahi dalam jual belinya. Namun jika mereka menyembunyikan dan berdusta, maka akan dihapus keberkahan jual belinya.”

Etika selanjutnya adalah Amanah. Yakni sikap untuk menjaga kepercayaan orang lain terhadapnya. Sikap tersebut juga menjadi salah satu tanda tingginya iman seorang muslim. Sebab orang yang yang mampu menjaga amanah  tidak termasuk orang munafik. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis

عن أبي هريرة رضي الله عنه، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “آية المنافق ثلاث: إذا حدّث كذب، وإذا وعد أخلف، وإذا اؤتمن خان

Artinya: “Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: Tanda orang munafik itu ada tiga: jika berbicara, ia berdusta; jika berjanji, ia mengingkari; dan jika dipercaya, ia berkhianat.” (HR. Bukhari)

Prof Quraish  Shihab  menjelaskan  bahwa  orang yang  menjaga  amanah  yang  diberikan  oleh  Allah SWT   kepadanya   tentulah   akan   memelihara hubungannya dengan sesama manusia, karena semua agama  memerintahkan  untuk  menjalin  hubungan harmonis dengan semua pihak.

Etika lain dalam berbisnis yakni toleransi. Seperti yang dilakukan Nabi dengan cara tidak memberatkan pembeli, mempermudah  dalam transaksi dan menjual dengan harga standar yaitu harga yang  berlaku  secara  umum. Dalam hadis disebutkan

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى

Artinya:  Nabi SAW bersabda: “Allah merahmati orang yang memudahkan ketika menjual dan ketika membeli dan juga orang yang meminta haknya” (HR Bukhari)

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Abdurrahman  Ibn  ‘Auf  RA  menjadi  kaya karena  tiga  hal: pertama; tidak  pernah  menolak margin  yang  sedikit, kedua;  ketika  diminta untuk   menjual   hewan   ternak, tidak mengakhirkan  (menunggu  penawaran  yang  tinggi) dan ketiga;  tidak  pernah  membeli  dengan berhutang.

Demikian beberapa etika berbisnis yang baik sebagaimana dicontohkan oleh Nabi. Wallahua’lam.

Baca juga: Hal-hal yang Penting dalam Memulai Bisnis

Previous Post

Keutamaan dan Adab Berdoa dalam Kitab Min ‘Aja’ib al-Du‘a

Next Post

Menag Dukung Penuh Program Cek Kesehatan Gratis bagi Siswa di Sekolah

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Next Post
Menag Dukung Penuh Program Cek Kesehatan Gratis bagi Siswa di Sekolah. (Ist)

Menag Dukung Penuh Program Cek Kesehatan Gratis bagi Siswa di Sekolah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan
  • Erick Thohir: Sport Tourism Memiliki Peran Vital Pembangunan Bangsa
  • Menag Salurkan Bantuan ke Pesantren Al Khoziny dan Pastikan Pencegahan Kejadian Serupa
  • Buku-buku yang Pernah Dilarang di Indonesia
  • Benarkah Membaca Sastra dapat Meningkatkan Empati?

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng