Doa merupakan salah satu ibadah mulia sebagai bentuk ketundukan, pengakuan kelemahan, serta pengharapan sepenuhnya kepada Allah. Dalam kitab Min ‘Ajā’ib al-Du‘ā’ dijelaskan beberapa keutamaan dalam berdoa.
Diantaranya seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa doa menjadi jalan untuk mendapatkan kebaikan-Nya.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Al-Baqarah: 186)
Dalam hadis juga dijelaskan:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : ” ليس شيء أكرم على الله من الدعاء
Artinya: Dari Abu Hurairah raḍiyallāhu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah bersabda: “Tiada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah daripada doa.”
Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam berdoa yakni cara dan adab dalamnya. Hal ini juga sebagai bentuk ikhtiar agar doa yang dipanjatkan segera terkabul.
Dalam kitab tersebut juga dijelaskan bahwa setidaknya ada 5 adab yang harus diperhatikan dalam berdoa. Pertama yakni Ikhlas. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an
فَادۡعُوا اللّٰهَ مُخۡلِصِيۡنَ لَهُ الدِّيۡنَ وَلَوۡ كَرِهَ الۡـكٰفِرُوۡنَ
Artinya: Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya). (QS. Al-Ghafir: 14)
Kedua, memperbanyak mengingat Rasulullah Saw. Seperti yang dijelaskan Allah dalam firman-Nya:
قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا ٱلَّذِى لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۖ فَـَٔامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِ ٱلنَّبِىِّ ٱلْأُمِّىِّ ٱلَّذِى يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَكَلِمَٰتِهِۦ وَٱتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Artinya: Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”. (QS. Al-A’raf: 158)
Adab berdoa yang ketiga yakni percaya kepada Allah dan yakin akan dikabulkannya doa. Diantara hal yang dapat menambah keyakinan seorang Muslim kepada Tuhannya adalah menyadari bahwa seluruh perbendaharaan kebaikan dan keberkahan berada di sisi Allah Ta‘ala. Dalam hadis disebutkan:
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة
Artinya: Dari Abu Hurairah raḍiyallāhu ‘anhu, dari Nabi beliau bersabda “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan.” (HR. Imam Tirmidzi)
Keempat yakni Menghadirkan hati, khusyuk, dan penuh harap terhadap pahala dari Allah, serta takut akan siksa-Nya. Allah Ta‘ala berfirman:
فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ وَوَهَبْنَا لَهُۥ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُۥ زَوْجَهُۥٓ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا۟ يُسَٰرِعُونَ فِى ٱلْخَيْرَٰتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا۟ لَنَا خَٰشِعِينَ
Artinya: Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami. (QS. Al-Anbiya: 90)
Terakhir yakni bersungguh-sungguh, mantap, dan bersikap tegas dalam berdoa. Rasulullah bersabda:
إذا دعا أحدكم فليعزم في الدعاء، ولا يقل اللهم إن شئت فأعطني؛ فإن الله لا مستكره له
Artinya: “Jika salah seorang dari kalian berdoa, hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam doanya dan janganlah ia berkata: ‘Ya Allah, jika Engkau berkehendak maka berikanlah kepadaku.’ Karena sesungguhnya Allah tidak ada yang memaksa-Nya.”
Demikian penjelasan terkait keutamaan dan adab dalam berdoa sebagaimana disebutkan dalam kitab Min ‘Ajā’ib al-Du‘ā’. Wallahua’lam.