Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Indonesia, KH Muhammad Irfan Yusuf (Gus Irfan) memberikan klarifikasi terkait isu pemotongan kuota jemaah haji Indonesia pada tahun 2026 mendatang. Hal ini sebagaimana keterangannya yang dikutip dalam kanal youtube Liputan6, Jum’at, (13/06/25).
Menurut Gus Irfan, informasi awal mengenai wacana tersebut bermula dari evaluasi yang disampaikan dalam Kementerian Haji Arab Saudi yang menilai bahwa pengelolaan haji dari kafilah Indonesia tahun ini dianggap kurang maksimal sehingga terdapat rencana pengurangan kuota haji Indonesia.
Kepala BP Haji tersebut juga mengungkapkan bahwa dirinya mendapat informasi langsung dari Deputi Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi terkait sejumlah catatan penting dan bentuk kekecewaan dari pihak Arab Saudi terhadap pelaksanaan haji Indonesia tahun ini.
Diantaranya, yang pertama ketidaksesuaian data jemaah. Yakni data awal yang dikirim Indonesia tidak sesuai dengan data yang diterima oleh pihak Arab Saudi. Hal ini menyebabkan sejumlah kendala teknis, seperti pasangan suami istri yang terpisah, serta lansia yang tidak didampingi oleh pendamping.
Kedua terkait istitha’ah kesehatan, bahwa data jemaah yang dinyatakan memenuhi syarat kesehatan (istitha’ah) tidak sepenuhnya akurat. Bahkan, terdapat jemaah yang meninggal dunia sebelum tiba di Arab Saudi. Hal ini dinilai sebagai bentuk kelalaian dalam proses seleksi dan pemeriksaan kesehatan jemaah.
Ketiga, keterlambatan pergerakan jemaah ke Arafah. Perpindahan jemaah dari hotel ke Arafah mengalami keterlambatan signifikan. Akibatnya, tenda-tenda di Arafah menjadi overkapasitas, sehingga pemerintah Arab Saudi harus turun tangan langsung untuk menambah tenda bagi jemaah Indonesia. Dan beberapa catatan lainnya seperti dalam hal makanan dan akomodasi.
Menanggapi kekhawatiran tersebut, BP Haji Indonesia menegaskan kepada pihak Arab Saudi bahwa saat ini, Indonesia telah membentuk lembaga tersendiri untuk menangani tata kelola haji secara lebih fokus, profesional, dan terstruktur.
Dalam pertemuan dengan Kementerian Haji Arab Saudi tersebut, Gus Irfan menyampaikan komitmen Indonesia untuk memperbaiki semua catatan yang diberikan.
Ia meyakinkan bahwa BP Haji akan terus menjalin koordinasi intensif dengan pihak Arab Saudi agar permasalahan tahun ini tidak terulang di tahun berikutnya.
“InsyaAllah, Indonesia akan kembali memperoleh kuota penuh sebesar 221 ribu jemaah, dan kami akan memaksimalkannya dengan pelayanan terbaik,” tegas Gus Irfan.
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Gelombang Satu Mulai DiJawalkan Pulang ke Indonesia