Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji RI, Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) ungkap tiga faktor utama yang bisa mendukung optimalisasi penyelenggaraan haji. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam kunjungannya ke Embarkasi Surabaya, Rabu (28/05/25).
Menurutnya, tiga faktor yang ia sebut sebagai pilar utama ini sangat penting untuk diperhatikan sehingga bisa dimaksimalkan demi kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan haji.
Tiga faktor tersebut yang pertama adalah suksesnya ritual haji. Hal ini berkaitan dengan syarat, rukun dan kesunnahan yang harus dipahami jemaah haji sehingga ibadah haji yang dilakukan memiliki nilai pahala yang sempurna.
Salah satu pendukung suksesnya ritual haji ini dengan adanya penyelenggaraan manasik haji yang memadai di setiap daerah. Pada penyelenggaran haji tahun 2025 ini, pelaksanaan manasik haji secara serentak yang digagas Menteri Agama (Menag) berhasil mencapai rekor muri dengan jumlah jemaah yang sangat banyak.
Menag Nasaruddin Umar menyampaikan pentingnya para calon jemaah haji untuk memperhatikan status mabrur dalam ibadah haji. Bahwa bukan hanya sekadar maqbul, menurutnya mabrur dalam ibadah haji menjadi komponen penting yang harus diperhatikan agar ibadah haji yang dilakukan tidak hanya diterima dan berpahala tapi juga bisa menjadi wasilah dalam menjadi pribadi yang lebih baik.
Faktor kedua pendukung suksesnya penyelenggaran haji adalah sukses ekosistem ekonomi. Hal ini mengacu pada pengelolaan dana haji secara transparan, akuntabel, serta diawasi oleh lembaga-lembaga seperti KPK, Polri, Kejaksaan, dan Kementerian Keuangan.
Hal ini juga mencakup efisiensi penggunaan anggaran, mulai dari akomodasi, transportasi, konsumsi, hingga layanan kesehatan jemaah. Jika pengelolaan ekonominya baik, maka kualitas layanan yang diberikan kepada jemaah akan optimal dan tidak membebani mereka dengan biaya tinggi.
Faktor terakhir yakni sukses peradaban utamanya dalam membangun karakter jemaah pasca pelaksanaan haji. Hal ini sangat penting karena berkaitan dengan tujuan terdalam dari ibadah haji, yaitu transformasi akhlak dan kontribusi jemaah bagi masyarakat setelah kembali dari tanah suci.
Menurut Gus Irfan, pelaksanaan ibadah haji harus memiliki dampak, selain terhadap para jemaah haji lebih lebih pada lingkungan di sekitarnya.
Baca juga: Haji Akbar, Pengertian dan Keutamaannya

