• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Tradisi menyambut Ramadan Empat Negara

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2023-03-26
in News
0
Tradisi menyambut Ramadan Empat Negara

Tradisi menyambut Ramadan Empat Negara Belanda, Turki, Jepang dan Indonesia (ist).

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Tradisi menyambut Ramadan empat negara ini cukup unik dan memiliki ciri khas. Keempat negara tersebut yaitu Belanda, Turki, Jepang, dan Indonesia.

Ramadan bulan yang paling dinanti-nanti seluruh umat muslim di dunia, datangnya hanya sekali setahun saja, sehingga banyak momen berkesan tercipta setiap tahunnya di berbagai negara.

Tak terkecuali, negara di benua Eropa dan Asia, seluruhnya memiliki cara unik tersendiri dalam menyambut Ramadan. Berikut, negara-negara dengan tradisi unik sambut bulan suci Ramadan versi tebuireng.co.

1. Indonesia

Peringkat pertama diduduki oleh negara kita sendiri. Masuk dalam jajaran negara dengan mayoritas pemeluk agama Islam sehingga memiliki tradisi khusus dalam menyambut bulan mulia Ramadan.

Terutama di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sebut saja ritual ini dengan ritual Padusan, yang diambil dari bahasa Jawa yang berarti “mandi”.

Sebuah tradisi penyucian diri, yang diwariskan oleh Walisongo, bermakna sebagai melahirkan diri yang suci untuk menyambut bulan yang suci. Dengan cara, umat muslim menceburkan diri kedalam kolam atau sumber mata air lalu membasuh dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Masyarakat muslim melakukan kegiatan ini beramai-ramai dan semarak. Makna spiritual dalam budaya Jawa, mata air disimbolkan sebagai lambang kesucian. Tradisi ini terbuka untuk umum dan dipersilahkan bagi siapapun yang ingin menyambut bulan Ramadan dengan suka cita.

2. Belanda

Masyarakat Belanda punya cara unik saat menjelang Ramadan. Negara dengan julukan negri kincir angin ini memiliki tradisi sambut Ramadan dengan membuka bazar Ramadan di ibukotanya, Amsterdam.

Sejak diresmikannya pada tahun 2005 oleh Walikota Amsterdam, Job Cohen, bazar tahunan ini selalu ramai pengunjung. Antusiasme wisatawan pun melonjak, tak terkecuali wisatawan non muslim.

Berbagai kerajinan, makanan hingga permadani dapat dijumpai dengan mudah. Mungkin Belanda bisa menjadi tujuan destinasi wisata Ramadan yang bukan negara muslim bagi yang suka berwisata ke Eropa.

3. Turki

Turki terletak di perbatasan benua Eropa dan Asia. Negara beribukota di Ankara dengan mayoritas pemeluk agama Islam ini, juga punya tradisi Ramadan yang tak kalah unik dan tentunya menarik untuk ditiru.

Beberapa tradisi tersebut seperti sedekah sembunyi-sembunyi, mungkin terdengar seperti sedekah biasa, tapi jika bertepatan dengan bulan Ramadan, tradisi ini begitu ramai peminat.

Caranya sangat mudah, cukup dengan seseorang membeli beberapa roti dan beberapa lagi ditangguhkan di toko roti, tentu saja tanpa menyebutkan identitas.

“Cara melakukan tradisi masyarakat Turki menyambut Ramadan, cukup dengan kita membeli roti di toko terdekat. Misal kita membeli 3 buah roti, lalu satu roti dibawa pulang dan 2 roti lagi ditangguhkan di toko roti,” jelas Rania Sukandari, Reporter Hijab Traveler seperti dikutip di Kanal YouTube Netmediatama (24/04/22).

4. Jepang

Negara tirai bambu ini tak kalah eksisnya dalam memeriahkan sambut bulan Ramadan. Walaupun kaum muslim masih minoritas di negara ini, tak menurunkan bara api semangat kaum muslim Jepang untuk tetap berdakwah.

Negara ini tetap memiliki kemeriahan tersendiri di setiap tahunnya. Di Jepang umat muslim akan berkumpul dan saling berbagi di Japan Islamic Center. Mereka akan menyusun rencana dan agenda selama bulan Ramadhan berlangsung, dengan membentuk sebuah kepanitiaan.

Jika kamu sedang di Jepang ketika Ramadhan kamu bisa mengikuti macam-macam kegiatannya seperti majelis taklim, dialog keagamaan, shalat tarawih berjamaah hingga proyek penerbitan buku sebagai edukasi dan tuntunan agama islam.

Selain itu mereka juga menyebarkan jadwal-jadwal puasa ke rumah warga dan resto halal, sehingga wisatawan dari negara muslim mudah untuk mencari makanan saat buka puasa.

Menurut pengalaman salah satu Alumni pertukaran pelajar Universitas Gadjah Mada di Sapparo-Hokkaido, ada hal unik seputar muslim yang hidup berdampingan dengan non muslim di Jepang selama Ramadan.

Di sana banyak pemuda Jepang non muslim yang datang ke masjid hanya sekedar untuk mengamati aktivitas muslim di sana.

Bukan rahasia umum jika setiap Ramadan akan menjadi alasan tawa bahagia dari setiap muslim di dunia, tidak hanya di negara muslim. Keceriaan begitu tampak pada raut wajah, baik hitam maupun putih. Begitulah Ramadan, bulan suci penuh kedamaian.

Oleh: Naffisa

Tags: Ramadan di BelandaRamadan di TurkiRamadan Jepangtradisi menyambut Ramadhan
Previous Post

Anjuran Silaturahmi dalam Hadis

Next Post

Keamanan Digital Jadi Perhatian Khusus AJI

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Keamanan Digital Jadi Perhatian Khusus AJI

Keamanan Digital Jadi Perhatian Khusus AJI

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Syahadat Intelektual: Membumikan Nabi di Era Gen Z
  • Alumni Pesantren Gelar Aksi Damai di Depan Gedung Trans7, Tanggapi Tayangan Xpose Uncensored
  • Sigap, Menag Bakal Libatkan Pimpinan Pesantren Bahas Standar Bangunan
  • Lima Prinsip Dasar Menjaga Lingkungan Menurut Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi
  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng