Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari (BEM UNHASY) sukses menggelar Diklat Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren Angkatan ke- 10 pada 27–28 Mei 2025. Bertempat di Aula Lantai 3 Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng, kegiatan ini mengusung tema “Meneladani dan Mengimplementasikan Pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari.”
Berbeda dari seminar pada umumnya, kegiatan ini dikemas dalam format diklat intensif yang memfokuskan kajian terhadap kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim karya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari.
Kitab ini mengulas secara mendalam prinsip-prinsip adab dalam menuntut ilmu, tanggung jawab guru dan murid, serta hakikat tujuan ilmu, yakni untuk diamalkan (ghayat al-‘ilmi al-‘amalu bihi).
Hadir sebagai keynote speaker, Dr. KH. Ahmad Roziqi, Lc., M.H.I., yang menekankan bahwa pembentukan karakter melalui adab merupakan fondasi utama pendidikan pesantren. Dalam sambutannya, ia menyampaikan, “Orang yang tidak beradab itu diragukan syariatnya, imannya, dan tauhidnya.”
KH. Roziqi juga berbagi kisah menarik saat berdiskusi dengan seorang profesor asal Maroko yang mengkritisi judul karya tulisnya “Ulama Nasional yang Mendunia.” Sang profesor menyarankan redaksi tersebut diganti menjadi “Ulama Dunia dari Nusantara”, untuk lebih mencerminkan otoritas keilmuan Hadratussyaikh yang telah diakui dunia.
Redaksi ini menyiratkan bahwa sosok KH. Hasyim Asy’ari bukan hanya dikenal luas, tetapi memang sejak awal memiliki kualitas keilmuan bertaraf dunia dan berasal dari bumi Nusantara.
Selain KH. Roziqi, diklat ini juga menghadirkan empat pemateri utama yaitu KH. Chamim Kohari, M.Pd.I, Dr. Ahmad Ubaydi Hasbillah, Abdul Malik, S.Ag., M.Pd.I. dan Gus Abdul Manan.
Keempat narasumber membahas nilai-nilai pendidikan khas pesantren, metode pembelajaran Tebuireng (ta’allum wat-ta’lim), serta cita-cita besar Hadratussyaikh untuk nasyru dinillah (menyebarkan agama Allah) melalui jalur pendidikan dan dakwah berbasis keilmuan.
Diklat ini diikuti oleh peserta dari berbagai lembaga pendidikan di Jombang, antara lain Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY), Ma’had ‘Aly Hasyim Asy’ari, STIT UW Jombang, dan STIKES Pemkab Jombang. Kehadiran peserta lintas lembaga ini menjadi bukti nyata bahwa semangat pendidikan karakter berbasis pesantren masih relevan dan diminati oleh kalangan akademisi dan santri.
Melalui diklat ini, BEM UNHASY berharap dapat melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kokoh dalam adab, akhlak, dan komitmen keilmuan ala Tebuireng sebagai penerus perjuangan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari di era modern.
Pewarta: Heri Prasetio
Editor : Zainuddin Sugendal
Baca juga Gus Ipang Wahid dan Strategi Branding Unhasy di Era Digital