Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LAZIS PBNU) menggelar program Dai Go Global dan Nusantara selama bulan Ramadan dalam rangka memperluas dakwah NU di tingkat nasional dan internasional.
Ketua Panitia Program Dai Go Global dan Nusantara, Dr. KH Kholilurrahman, menyampaikan bahwa antusias peserta dalam mengikuti program tersebut di tahun ini sangat tinggi.
Hal ini terlihat dari jumlah pendaftar yang mencapai 445 orang dalam satu minggu. Dari seleksi ketat, terpilih 34 dai yang akan bertugas selama Ramadan. Sejumlah 23 dai akan dikirim ke luar negeri dan 11 dai lainnya akan dikirim untuk berdakwah ke berbagai daerah di Indonesia.
“ Sebaran pengiriman dai ke luar negeri mencakup 8 negara dan 8 provisi di Indonesia,” ungkapnya dalam acara Pre-departure Training Dai Global dan Dai Nusantara yang dilaksanakan di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (26/02/25).
8 negara yang menjadi tujuan pengiriman dai NU teersebut adalah Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Hong Kong, Australia dan Selandia Baru, Timor Leste, serta Belanda. Sementara itu, 11 dai lainnya akan ditugaskan ke delapan provinsi di dalam negeri, yaitu Papua Selatan, Papua Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Jambi, dan Banten.
Dalam acara Pre-Departure Training yang mengusung tema Khidmat NU Tanpa Jeda, Dakwah NU Go Global, KH Kholilurrahman menjelaskan tujuan dikirimkannya para dai NU selama Ramadan.
“Diantara tujuan utama pengiriman dai ini adalah untuk menebarkan nilai-nilai Islam yang moderat, toleran, dan inklusif. Serta untuk membangun hubungan antarumat beragama, membantu pekerja migran Indonesia dalam menghadapi persoalan keagamaan, dan menjalin silaturahmi dengan warga NU di berbagai belahan dunia,” jelasnya.
Sebelum diberangkatkan, para dai akan mengikuti Pre-Departure Training untuk membekali mereka dengan wawasan dakwah di lingkungan multikultural.
Program ini menunjukkan komitmen NU dalam menjalankan misi dakwah yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus menjadi bagian dari upaya globalisasi dakwah yang relevan dengan tantangan zaman.
Melalui proram ini, diharapkan para dai dapat memperkenalkan Islam yang rahmatan lil alamin dengan membawa pesan kedamaian dan harmoni di tengah masyarakat yang beragam.
Baca juga: Pentingnya Strategi dan Kurikulum Dakwah menurut Ketua LD PBNU