tebuireng.co – Momentum ziarah kubur saat lebaran Idul Fitri jadi tradisi kehidupan masyarakat Indonesia. Lalu apa keutamaan ziarah ke makam orang tua menurut hadis nabi?
Keutamaan ziarah ke makam orang tua dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad dalam beberapa riwayat seperti dijelaskan dalam riwayat Imam Hakim dalam kitab I’anatut Thalibib:
وَقَدْ رَوَى الْحَكِيمُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَفَعَهُ مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً غَفَرَ اللَّهُ لَهُ وَكَانَ بَارًّا بِوَالِدِيهِ
“Telah meriwayatkan Al-Hakim dari Abu Hurairah RA bahwa barang siapa yang berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya satu kali pada setiap Jumat, niscaya Allah akan mengampuninya dan ia tercatat sebagai anak yang berbakti kepada keduanya.”
Hadis ini menjelaskan bahwa ziarah ke makam orang tua termasuk salah satu bakti anak kepada orang tua yang telah wafat.
Ziarah kubur saat lebaran jadi ccontoh berbakti ke orang tua. Berbakti kepada orang tua merupakan perintah yang dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya (QS Al-Isra’: 23).
Dalam riwayat lain disebutkan keutamaan ziarah kepada orang tua disertai dengan membacakan surah yasin akan menjadi pelebur dosa.
وَفِي رِوَايَةٍ مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ كُلَّ جُمُعَةٍ أَوْ أَحَدِهِمَا فَقَرَأَ عِنْدَهُ يَس وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ غُفِرَ لَهُ بِعَدَدِ ذَلِكَ آيَةً وَحَرْفًا
“Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, barang siapa yang berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya setiap Jumat, lalu membaca di dekatnya Surat Yasin dan sejumlah ayat Al-Quran, maka diampuni baginya dosa sebanyak ayat dan huruf yang dibaca.”
Hal ini menujukan bahwa ziarah ke makam orang tua termasuk amalan yang istimewa. Selain mengirimkan pahala kepada orang tua yang telah wafat juga bisa menjadi pelebur dosa bagi anak.
Anak merupakan aset akhirat bagi orang tua yang nantinya bisa mengirimkan pahala kepada mereka saat masih hidup ataupun setelah wafat. Seperti yang dijelaskan dalam hadis riwayat Abu Hurairah:
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 (perkara), yakni sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa untuknya.”