Sosok guru olahraga di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Rejang Lebong, Bengkulu bernama Zaharman dikabarkan mengalami buta permanen di mata sebelah kanan setelah dianiaya orang tua siswa.
Kejadian tersebut bemula ketika Zaharman sebagai guru olahraga mengetahui dan menegur siswanya yang merokok di sekolah pada saat jam pelajaran. Setelah mendapat teguran, siswa tersebut bergegas pulang dan mengadu kepada orang tuanya.
Mendapat pengaduan dari sang anak, orangtua siswa bergegas mendatangi sekolah untuk menemui Zaharman. Ia sempat ditahan dan tidak diizinkan masuk oleh satpam. Namun ia memaksa masuk dan mengatakan bahwa anaknya telah dipukul oleh Zaharman.
Setelah memaksa masuk, orang tua dari siswa tersebut bertemu dengan Zaharman dan langsung mengarahkan ketapel kepada Zaharman yang kemudian mengenai matanya. Melihat mata Zaharman mengeluarkan darah, orang tua siswa yang disebut sebagai pelaku penganiayaan tersebut panik dan langsung keluar dari sekolah.
Pelaku lantas menghilang dan keberadaannya belum ditemukan. Menurut kapolsek Padang Ulang Tanding (PUT), Iptu Hengky Noprianto mengatakan bahwa ketika timnya mendatangi rumah pelaku dan meminta keterangan kepada keluarganya, mereka tidak melihat pelaku pulang ke rumah setelah kejadian.
Menurut keterangan dari warga sekitar, pelaku memang dikenal selalu sebagai orang yang selalu bermasalah. Bahkan hal tersebut sudah menjadi rahasia umum. Mereka berharap kepolisian terus menindaklanjuti perkara tersebut dan segera menangkapnya.
Sementara itu, Zaharman sebagai korban peniayaan yang usianya mencapai 58 tahun terpaksa harus menjalani operasi akibat bola matanya yang hancur. berdasarkan pemeriksaan, bola mata kanan Zaharman mengalami luka yang sangat berat sehingga tidak berfungsi lagi.Saat ini, ia masih menjalani perawatan di Rumah Sakit AR Bunda, Kota Lubuklinggau.
Dalam pengakuan mantan siswannya yang merupakan alumni sekolah disana, Zaharman dikenal sebagai sosok guru yang baik, tegas dan disiplin sehingga tak heran apabila ia harus menegur siswa yang merokok di saat jam pelajaran. Kejadian ini lantas viral dan ramai diperbincangan warganet dalam berbagai platform media sosial seperti instagram, twitter dan tiktok.
Kepala Sekolah SMAN 7 Rejang Lebing Bengkulu mengaku menyesali adanya peristiwa yang menimpa rekannya tersebut. Ia bahkan tidak mengetahui peristiwa tersebut sama sekali tidak karena berlangsung sangat cepat. Ia tetap berharap pelaku bisa bertanggung jawab dan mengembalikan lagi penglihatan Zaharman sebagai guru olahraga di sekolahnya.