• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Tingkatan Orang Berpuasa Menurut Buya Arrazy

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-04-10
in Keislaman, News
0
Membela Atau Mengkritik

Membela Atau Mengkritik Ustaz Arrazy (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Tingkatan orang berpuasa menurut Buya Arrazy Hasim adalah gambaran keadaan seseorang dalam melakukan puasa. Buya Arrazy Hasyim berpendapat demikian karena mengutip kitab ‘Ihya Ulumuddin jilid I, karya Imam Al-Ghazali.

Tiga tingkatan orang yang berpuasa tersebut, yaitu:

Pertama puasanya orang awam

Puasa tingkatan ini adalah puasanya orang umum atau puasa versi ahli fiqih, kata Buya Arrazy, yaitu puasa dengan menahan perut (lapar) dan syahwat.

“Imam Ghazali menjelaskan tingkatan puasa di Kitab Ihya. Pertama puasa orang awam. Artinya, puasa yang sesuai dengan apa yang disebutkan dalam kitab fiqih,” jelas Arrazy seperti dikutip dari akun youtube At-Tirfasy, Ahad (10/4/22)

Puasa level ini, yaitu puasa yang dilakukan oleh kebanyakan orang atau sudah menjadi kebiasaan umum. “Puasa orang awam atau umum ini, merupakan puasa tingkatan paling bawah,” imbuhnya.

Kedua, puasa orang khusus

Level puasa ini yaitu puasanya orang khusus, model puasanya selain menahan lapar, haus dan syahwat, juga mampu menahan pandangan, lisan, telinga dan lainnya.

Menurut Buya Arrazy, tingkatan ini adalah puasanya Muttaqin (orang-orang yang bertakwa) level 1.

“Kita bisa puasa ke level ini, sudah bisa disebut dengan istimewa,” tegas Buya Arrazy Hasyim.

Ketiga, puasa orang khusus di atas khusus atau istimewa.

Puasa level tiga ini, lanjut Buya Arrazy, yaitu mampu mempuasakan hati dari keinginan-keinginan yang rendah dan pemikiran-pemikiran duniawiyah (dunia).

“Puasa level tiga ini, juga mampu menahan semuanya dari selain Allah secara total. Jadi, mampu menahan hati dan pikiran dari selain Allah,” ungkapnya.

Baca Juga: Tantang Debat Buya Arrazy Hasyim

Ibadah puasa tentu berbeda dengan ibadah lainnya. Ia sangat bersifat rahasia. Tidak ada yang mengetahui kelangsungan puasa seseorang, kecuali pelakunya dan Allah SWT.

Meskipun ada orang yang terlihat makan sahur dan buka puasa bersama kita, itu bukan jaminan bahwa dia telah berpuasa seharian. Bisa saja di waktu siang dia makan tanpa sepengetahuan orang.

Karenanya, puasa dikatakan amanah. Sebuah amanah haruslah dilangsungkan dan dikerjakan. Terlebih lagi yang memberi amanah itu Allah SWT. Pemberian amanah puasa ini tentu bukan tanpa maksud.

Ada banyak hikmah dan rahasia di dalamnya. Tidak semua orang mengerti tujuan dari ibadah puasa. Makanya, tak heran bila ada yang puasa, tetapi dia tidak mengerti dan menerima dampak positif dari ibadah yang dilakukan

Puasa level tiga ini, tambah Arrazi, masuk dalam kategori Puasa Gaflah atau puasa hati dari lalai mengingat Allah.

“Bagi mereka, puasa akan batal secara hati, bukan fiqih, jika telah memikirkan selain Allah, kecuali memikirkan dunia yang berkaitan dengan hajat-hajat agama,” tandas Buya Arrazy Hasyim

Tags: Buya Arrazy Hasyimpersiapan ramadanRamadanTingkatan orang berpuasa
Previous Post

Ustaz Yusuf Mansur: Nikah Muda Lebih Baik

Next Post

Cak Nun Ingin Ada Revolusi di 2024

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Cak Nun Ingin Ada Revolusi di 2024

Cak Nun Ingin Ada Revolusi di 2024

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Memahami Macam Makna Musibah dalam Al-Qur’an
  • Gubernur Khofifah: Guru sebagai Fondasi Ekosistem Pendidikan yang Maju
  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng