Tiga jamaah haji asal Indonesia yang dikabarkan hilang hingga kini terus dilakukan pencarian. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus menelusuri tempat-tempat yang menjadi jejak terakhir tiga jamaah yang diinformasikan hilang.
Ketiga jamaah tersebut adalah Niron Sunar Suna berumur 77 tahun dari embarkasi Surabaya kloter 65, Idun Rohim Zen berumur 87 tahun dari embarkasi Palembang Kloter 20 dan Suharja Wardi berumur 69 tahun dari embarkasi Kertajati Kloter 10. Ketiganya merupakan anggota jamaah haji yang tergolong lanjut usia (Lansia) dan berpisah dengan rombongannya dalam waktu dan tempat yang berbeda.
Seperti Niron Sunar Suna, jamaah yang berangkat dari embarkasi Surabaya ini dikabarkan hilang sejak 29 Juni 2023 (11 Dzulhijjah 1444). Pada saat itu, jamaah haji dari kloter tersebut sedang melaksanakan lempar jumroh kedua di Mina namun sepulang dari melaksanakan rangkaian ibadah haji tersebut, Niron Sunar Suna sudah tidak terlihat bersama rombongan jamaah lainnya di tenda.
Sejak adanya laporan kehilangan oleh salah satu rombongan jamaah haji, ketua kloter dari rombongan tersebut, Hartono Sunayar Kemi langsung berkoordinasi dengan Seksi Layanan Perlindungan Jamaah (Linjam) PPIH (Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi di Mina untuk melakukan pencarian, namun hingga kini Niron Sunar Suna belum juga ditemukan.
Berbeda dengan Idun Rohim Zen, rombongan jamaah haji dari embarkasi Palembang ini hilang sejak 27 Juni 2023 (9 Dzulhijjah 1444) tepat ketika para jamaah haji sedang melaksanaan wukuf di Arafah. Idun hilang setelah dirinya pamit untuk pergi ke toilet dan tidak lagi kembali.
Sama dengan Idun Rohim Zen, Suharja Wardi yang merupakan anggota jamaah haji dari embarkasi Kertajati hilang pada saat wukuf di Arafah. Informasi hilangnya Suharja Wardi bermula ketika ia dan istrinya mengambil wudhu menjelang shalat dhuhur di Arafah. Namun, setelah istrinya selesai mengambil wudhu dan keluar, ia tidak lagi mendapati suaminya. Hingga akhirnya Suharja Wardi dilaporkan hilang dan langsung dilakukan pencarian.
Peristiwa hilangnya jamaah haji bukanlah hal yang baru dan menjadi kabar yang tidak asing lagi, sebab hampir setiap tahun hal demikian bisa terjadi. Pada umumnya laporan hilangnya jamaah haji terjadi ketika mereka melaksanakan rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Namun menurut pengalaman sebelumnya semua jamaah yang hilang tersebut selalu bisa ditemukan.
Mengacu pada pengalaman sebelumnya tersebut, pencarian ketiga jamaah tetap optimis dilakukan dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak di Arab Saudi. Bahkan sampai seluruh jamaah haji pulang ke Indonesia, ikhtiar pencarian akan terus dilaksanakan dengan harapan akan mendapatkan hasil maksimal, yaitu ditemukannya jamaah yang hilang sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Haji Backpacker: Konsep, Aturan, dan Proses Pemberangkatan