Amalan yang pahalanya setara dengan ibadah haji bisa menjadi solusi bagi umat muslim yang belum berkesempatan untuk berangkat haji ke tanah suci. dalam hal ini terdapat tiga amalan yang pahalanya setara dengan ibadah haji.
Amalan yang pertama adalah melaksanakan sholat subuh berjamaah melanjutkannya dengan dzikir hingga terbitnya matahari. Dalam hadis dijelaskan
مَن صلَّى الغَداةَ في جَماعةٍ ، ثُمَّ قَعَدَ يذكُرُ اللَّهَ حتَّى تطلُعَ الشَّمسُ ، ثُمَّ صلَّى رَكعتينِ كانت لَه كأجْرِ حَجَّةٍ وعُمرةٍ قالَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ : تامَّةٍ تامَّةٍ تامَّةٍ
“Barang siapa yang shalat subuh berjamaah kemudian dia duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lantas shalat dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, Rasulullah bersabda, yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi)
Diantara dzikir yang bisa dibaca setelah melaksanakan sholat subuh sebagai berikut
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَئْ قَدِيْرٌ
“Tidak ada tuhan selain Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Allah maha menghidupkan dan mematikan. Allah itu maha kuasa atas segala sesuatu.”
Dalam hadist Nabi bersabda :
من سبح دبر كل صلاة ثلاثا وثلاثين وحمد ثلاثا وثلاثين وكبر ثلاثا وثلاثين وختم المائة بلا إله إلا الله لاشريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير غفرت ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر
“Barang siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setelah shalat sebanyak 33 kali dan menutupnya dengan membaca lâ ilâha illallâh lâ syarîka lahu lahul mulku wa lahulhamdu wa huwa ‘alâ kulli syai’in qadîr, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.”(HR. Malik).
Amalan kedua dengan pahala yang setara ibadah haji adalah Mengaji atau mengajar di masjid. Dalam hadis disebutkan
عن أبي أمامة، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: من غدا إلى المسجد لا يريد إلا أن يتعلم خيرا أو يعلمه، كان له كأجر حاج تاما حجتهحجته
“Dari Abi Umamah, Nabi SAW bersabda: barang siapa yang berjalan menuju masjid, tidak ada tujuan lain kecuali untuk mengaji atau mengajarkan kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna.” (HR.Hakim)
Amalan ke tiga adalah berbakti dan menyayangi kedua orang tua. Dalam hadis dijelaskan
ما من ولد بار ينظر إلى والدته نظرة رحمة إلا كان له بكل نظرة حجة مبرورة
“Tiada seorang anak yang berbakti dan memandang kedua orang tuanya dengan pandangan kasih sayang kecuali dalam setiap pandangannya akan Allah catat baginya pahala haji mabrur.”
Meski hadis ini tergolong dhoif. Namun seperti yang dijelaskan para ulama bahwa hadis dhoif boleh diamalkan untuk fadhoilul a’mal. Wallahua’lam.
Baca juga:Imam Abdullah bin al-Mubarok Berhaji Tanpa Pergi ke Tanah Suci