tebuireng.co- Abdurrahman bin Auf adalah salah seorang dari sahabat Rasulullah saw. Ia juga termasuk dari delapan orang pertama (Assabiqul awwalun) yang menerima aqidah Islam. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Abdurrahman bin Auf pernah ditunjuk menjadi anggota dari tim enam formatur dengan tujuan untuk mencari calon khalifah baru yang akan menggantikan Umar bin Khattab. Abdurrahman bin Auf juga senantiasa mendampingi Rasulullah pada beberapa peristiwa penting dalam memperjuangkan agama Islam.
Abdurrahman bin Auf termasuk salah satu sahabat yang kaya harta. Hal itu dimulai dari kesuksesannya dalam usaha (perniagaan). Setelah Rasulullah mempersaudarakan ia dengan Sa’ad, Abdurrahman bin Auf meminta untuk ditunjukkan posisi pasar untuk mulai berdagang di sana.
Belum lama menjalankan bisnisnya, ia berhasil mengumpulkan uang yang cukup untuk mahar nikah. Lalu Ia pun mendatangi Rasulullah seraya berkata, “Saya ingin menikah, ya Rasulullah,” katanya. “Apa mahar yang akan kau berikan pada istrimu?” tanya Rasul Saw. “Emas seberat biji kurma,” jawabnya. Rasulullah bersabda, “Laksanakanlah walimah, walau hanya dengan menyembelih seekor kambing. Semoga Allah memberkati pernikahanmu dan hartamu. Sejak itulah kehidupan Abdurrahman menjadi makmur. Begitu besar berkah yang diberikan Allah kepadanya sampai ia dijuluki “Sahabat Bertangan Emas”.
Di antara rahasia kesuksesannya dalam berniaga adalah pertama suka sedekah. Abdurrahman bin Auf adalah sahabat yang dikenal paling kaya dan dermawan. Ia tidak segan-segan mengeluarkan hartanya untuk jihad di jalan Allah. Pada waktu Perang Tabuk, Rasulullah memerintahkan kaum Muslimin untuk mengorbankan harta benda mereka. Dengan rasa patuh Abdurrahman memenuhi seruan Rasul. Ia mengawali bersedekah dengan menyerahkan dua ratus uqiyah emas.
Pernah suatu ketika Abdurrahman bin Auf mengeluh pada ibunya bahwa ia khawatir kalau kekayaannya dapat menghancurkannya karena ia adalah orang Quraisy yang paling banyak hartanya. Maka ibunya pun menganjurkannya banyak bersedekah.
Dalam Sebuah riwayat yang bersumber dari Ja’far bin Barqan menyebutkan bahwa “Saya telah mendengar bahwa Abdurrahman bin Auf Ra telah memerdekakan budak sebanyak tiga puluh ribu. Bahkan Umar Ra berkata bahwa dalam sehari Abdurrahman memerdekakan sebanyak 30 budak”. Kedermawanan Abdurrahman selalu terkenang di kalangan para sahabat lainnya bahkan ketika ia telah meninggalkan dunia.
Di antara rahasia suksesnya yang kedua adalah tingginya rasa takutnya kepada Allah. Sahabat Abdurrahman merupakan salah satu sahabat yang begitu taat kepada syariat Allah. Ia bersungguh-sungguh dalam menjalankan perniagaannya dengan aturan yang telah ditetap oleh Allah dalam syariat-Nya.
Pernah suatu ketika ia ditanya oleh sahabat lain, “Apa sebabnya engkau bisa sukses dalam bidang perdagangan?” Ia berkata, “Karena saya tidak pernah menjual barang yang cacat dan saya tidak menghendaki keuntungan yang banyak, dan Allah akan memberkahi kepada orang yang dikehendaki.”
Abdurrahman bin Auf juga salah satu sahabat yang dijamin oleh Nabi akan masuk surga. Hal tersebut sebagaimana hadis riwayat imam Tirmidzi bahwasanya Nabi Saw bersabda: “Abu Bakar di surga, Umar di surga, Usman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Az Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa’ad bin Abi Waqqosh di surga, Said bin Zayyid di surga dan Abu Ubadah bin Jarrah di surga.” (HR. At Tirmizi)
Abdurrahman bin Auf yang merupakan sahabat kaya dan dijamin masuk surga. Diriwayatkan pernah berdo’a agar ditakdirkan oleh Allah menjadi miskin karena mendengar suatu riwayat yang menjelaskan bahwa orang miskin akan masuk surga terlebih dahulu lima ratus tahun dibandingkan orang kaya. Ketika ditanya mengapa ia memilih untuk menjadi miskin, Ia menjawab “saya tidak sanggup jika masuk surga harus berpisah lima ratus tahun lamanya dari Rasulullah “.
Banyak teladan yang bisa diambil dari sepak terjang Abdurrahman Bin Auf dalam bisnisnya. Salah satunya adalah pada prinsip untuk tetap taat kepada syariat Allah meskipun kekayaan telah mengelinginya. Ia tetap mengutamakan sedekah sebagai anjuran Allah bagi mereka yang dilebihkan hartanya serta tidak berbuat curang dalam mengelola bisnis.
Wallahua’lam bisshowab.
Baca juga: Abu Dhamdham, Petani yang Dijanjikan Surga oleh Nabi