• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Tantangan Food Estate di Masa Depan

Oleh: Maulida Fadhila

tebuireng.co by tebuireng.co
2024-03-04
in Nasional
0
Tantangan Food Estate di Masa Depan

Tantangan Food Estate di Masa Depan (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Saat ini manusia berlomba-lomba dalam kemajuan teknologi pada akhirnya manusia lebih bergantung dengan alam itu sendiri. Berbicara Food Estate atau lumbung pangan ini mengingatkan  kembali bagaimana keberlangsungan rantai makanan umat manusia dan kondisi populasi manusia yang semakin meningkat.

Food Estate menjadi salah satu program pemerintah dimana hal ini dilakukan untuk penyedia cadangan pangan nasional dan antisipasi krisis akibat pandemi Covid-19, meningkatkan produksi pangan nasional dengan mengembangkan lahan pertanian yang luas dan modern, mengurangi impor pangan, serta meningkatkan kesejahteraan petani.

Pertanian sendiri juga salah satu pencapaian peradaban manusia paling mendasar sebab dahulu manusia hidup berpindah-pindah hanya karena belum mampu memproduksi pangan sendiri. 

Jika melihat data dari impor beras di Indonesia setiap tahunnya maka kita bisa melihat bagaimana impor beras Indonesia terus mengalami peningkatan. Melalui website databoks impor beras di Indonesia telah mencapai 3,06 juta ton sepanjang tahun 2023.

Hal ini juga dikarenakan adanya bencana El Nino sehingga pemerintah memberikan bantuan beras kepada masyarakat. Kondisi ini membuat harga pangan saat ini naik cukup tinggi yaitu harga beras dari Rp. 14.000 hingga Rp. 17.000,-

Adanya Food Estate, membuat masyarakat kemungkinan tidak akan kekurangan akan kondisi pangan. Meskipun di balik itu, adanya Food Estate mengancam penebangan hutan dikarenakan adanya peralihan fungsi dari yang sebelumnya hutan berperan sebagai produksi gas Oksigen (O2), penyumbang krisis iklim, dan tempat tinggal makhluk hidup harus menjadi daerah pertanian untuk memenuhi kebutuhan makan manusia.

Program dari Food Estate ini ada dua macam, pertama yaitu intensifikasi atau meningkatkan hasil pertanian dengan tanpa meningkatkan luas lahan yang digunakan dan kedua ekstensifikasi atau meningkatkan hasil pertanian dengan meningkatkan luas lahan yang digunakan.

Perlu diketahui bahwa mengubah hutan menjadi daerah pertanian cukup memiliki tantangan, dimulai dari kondisi kesuburan tanah dari yang awalnya untuk hutan harus berubah agar bisa dimanfaatkan untuk bisa ditanami beras, jagung, ubi, dan yang lainnya. Tentunya ini akan mengancam pemulihan kesuburan tanah itu sendiri selain itu petani akan memerlukan tambahan bahan eksternal seperti pupuk, pestisida, dan lainnya.

Program Food Estate ini bagus jika dilaksanakan namun harus tetap memperhatikan kondisi lingkungan saat ini. Mengingat berbagai ancaman terhadap risiko lingkungan yang akan terjadi jika disalahgunakan.

Penulis: Maulida Fadhilah Firdaus

Editor: Zainuddin Sugendal

Baca juga: 10 Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan Nasional

Tags: Food EstateTantangan Food Estate
Previous Post

Hak Angket Batalkan Hasil Pemilu?

Next Post

Tanggapan PBNU Terkait Rencana Transformasi Fungsional KUA

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Tanggapan PBNU Terkait Rencana Transformasi Fungsional KUA

Tanggapan PBNU Terkait Rencana Transformasi Fungsional KUA

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng