tebuireng.co – Tak perlu pawang hanya untuk menurunkan hujan bagi pendiri Pesantren Wali Songo KH Adlan Aly Cukir, Jombang. Hujan akan turun dengan deras saat Kiai Adlan membaca kitab Matan Taqrib bab salat istisqa’.
Setiap bulan Ramadaan, Kiai Adlan membacakan kitab matan at-Taqrib di serambi masjid Pondok Pesantren Tebuireng. Tepat di posisi yang dulu digunakan Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari mengajar, Kiai Adlan duduk di sana, sedangkan para santri mengitarinya sebagai halaqah ilmiah.
Dalam pengajian ini ada karamah Kiai Adlan yang tampak di setiap tahunnya. Ketika pembahasan tepat pada bab istisqa’ (ritual memohon hujan), anehnya langit Tebuireng menjadi gelap.
Kemudian tiba-tiba saja, bulan Ramadan yang meskipun musim kemarau tetap turun hujan deras yang mengguyur halaman Pondok Pesantren Tebuireng.
Langit pun dibuat malu oleh Kiai Adlan. Ia tidak pernah dipandang oleh Kiai Adlan karena ketika jalan, Kiai Adlan melihat ke bawah terus menerus.
Ketika ia disindir lewat pembacaan bab istisqa’ maka, ia langsung menangis menurunkan air mata hujannya, mungkin begitu penyebabnya setiap Kiai Adlan ngaji salat istisqa’ langsung turun hujan.
Peristiwa ini disaksikan oleh banyak santri Tebuireng saat itu. Selain itu, ketika Kiai Adlan pulang ke rumah setelah ngaji kitab di Tebuireng meskipun di tengah hujan tubuhnya tidak basah. Ia juga tak perlu pawang hujan untuk hal ini. Seakan hujan memang akrab dan bersahabat dengan Kiai Adlan.
[bctt tweet=”pawang hujan Tebuireng” username=””]
Suatu hari Kiai Adlan didatangi seorang peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Dalam kesempatan itu Kiai Adlan Aly ditanyai, mengaji kitab apa saja kepada KH M Hasyim Asy’ari semasa menyantri di Pesantren Tebuireng? Tanpa ragu Kiai Adlan menjawab hanya Fathul Qarib.
Kitab Fathul Qarib merupakan salah satu kitab yang terus dikaji oleh Kiai Hasyim Asy’ari meskipun sudah khatam berulang kali. Kebiasaan tersebut nampaknya kemudian diikuti oleh KH Adlan Aly.
Ulama kelahiran Gresik ini juga tak bosen mengulang-ulang pengajian kitab Fathl Qarib utamanya di Pesantren Tebuireng. Meskipun Kiai Adlan sudah mendirikan Pondok Pesantren Wali Songo Cukir Jombang.
Kitab Fathul Qarib merupakan karya Ibnu Qasim Al-Ghazi, salah satu kitab fikih yang sangat populer di kalangan pesantren. Kitab fikih untuk pemula ini sesungguhnya merupakan syarah dari kitab al-Ghayah wa At-Taqrib karya al-Qadhi Abu Syuja.
Riwayat hidup dan perjuangan KH Adlan Aly dapat digali dalam buku “Karomah Sang Wali: Biografi KH Adlan Ali.” Buku ini ditulis oleh Anang Firdaus, Dosen Mahad Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng.