ADVERTISEMENT
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
Home Kebangsaan

Tafsir Pemikiran Kebangsaan dan Keislaman KH M Hasyim Asy’ari

Resensi Buku

Abdurrahman by Abdurrahman
2021-07-17
in Kebangsaan, Kiai, Pancasila, Tebuireng, Tokoh
0 0
3
Tafsir Pemikiran Kebangsaan dan Keislaman KH M Hasyim Asy’ari

Tafsir Pemikiran Kebangsaan dan Keislaman KH M Hasyim Asy’ari

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari merupakan salah satu tokoh Islam terkemuka di Indonesia. Tafsir pemikiran kebangsaan dan keislaman KH M Hasyim Asy’ari dikaji banyak orang. Namanya akan terus harum dikalangan umat Islam Indonesia terutama warga Nahdliyin. KH Salahuddin Wahid cucu beliau bersama pemerintah Republik Indonesia merintis dan mendirikan Museum Islam Indonesia KH M Hasyim Asy’ari Tebuireng. merupakan salah satu museum penting bagi umat Islam Indonesia. Melalui museum tersebut para pengunjung dapat belajar mengenai sejarah Islam di Nusantara.

Kiprah dan perjuangan Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari luar bisa. Beliau rela berkoban apa saja, sekalipun nyawa yang menjadi taruhannya. Melalui fatwanya Resolusi Jihad mampu menggerakan semua kekuatan umat Islam khususnya untuk berjuang habis-habisan mempertahankan tanah air dari cengkraman penjajah. Bahkan, berkaitan urusan kebangsaan para tokoh besar seperti Soekarno dan Jenderal Soedirman tak jarang sowan kepada Hadratussyaikh di kediamnnya, Pesantren Tebuireng.

Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari juga menjadi simbol persatuan dan kesatuan antar umat Islam di Indonesia. Upayanya dalam menjaga Indonesia dan menjaga Islam supaya tegak bersama patut diteladani. Tidak berlebihan sewaktu nama beliau hilang dalam buku sejarah Indonesia. Aksi protes dari banyak pihak pun tak terbendung. Sudah sejak lama, kekuatan umat Islam Indonesia sangat besar dan kuat. Jika itu terkelola dengan baik akan berdampak besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebagaimana ditunjukan oleh umat Islam Indonesia sewaktu menghadapi para penjajah. Sebaliknya jika sesama kelompok Islam bercerai-berai maka akan membuat bangsa ini rapuh. Sudah selayaknya umat Islam yang terwadahi dalam sejumlah organisasi kegamaan mau bersatu membangun negara dan bangsa. Para pemeluk agama tidak boleh lagi mempertentangkan soal ideologi negara. Karena mencintai negara merupakan tanda keimanan.

Sekarang ini penting untuk memetik spirit kebangsaan dari Hadratusyaikh KH M Hasyim Asy’ari. Sebagai tokoh pemuka agama dari NU yang selalu menghendaki kemajuan bangsa dan umat Islam sepanjang hidupnya. Menurut pendiri Tebuireng ini, “Menyebarkan agama Islam berarti meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Jika manusia sudah mendapatkan kehidupan yang lebih baik, apalagi yang harus ditingkatkan dari mereka? Lagi pula, menjalankan jihad berarti menghadapi kesulitan dan mau berkorban, sebagaimana dilakukan Rasul kita dalam perjuangannya.”(halaman 5)

Baca Juga: Sejarah KH M Hasyim Asy’ari dalam Pendirian Indonesia

Persatuan umat Islam Indonesia secara bulat akan sangat dahsyat bila dijadikan alat untuk menciptakan kedamaian negeri. Negeri yang damai dan makmur dapat diwujudkan bila semua mau saling bekerjasama. Sebaliknya kondisi negeri ini akan mengalami gonjang-gonjing bila para pemuka agama berjalan sendiri dan tak mampu mengontrol para pengikutnya.  Demi membela jagoan pilpres misalnya dipaksa untuk mati-matian menyerang lawan-lawan politikny yang dianggap berseberangan. Terlalu merugi bila energi umat Islam dihabiskan hanya dalam perebutan kepentingan pragmatis seperti memenangkan pemilihan presiden. Umat Islam merupakan penentu bagi siapapun yang ingin memenangkan pertarungan dalam setiap pemilihan kepala negara.

Sejumlah ormas Indonesia sekarang ini tampak tidak bersatu. Lebih-lebih menjelang pilpres. Para pengikut ormas seperti di NU dan Muhammadiyah yang jumlahnya jutaan selalu menjadi daya tarik bagi setiap calon pemimpin Indonesia untuk memenangkan pemilu dalam hajatan demokrasi lima tahunan. Maka penting  bagi para petingginya ormas Islam untuk mampu menjaga marwah organisasinya masing-masing. Jangan sampai tergiur masuk ke wilayah politik praktis. Sudah selayaknya para petinggi di ormas Islam mampu menjaga umatnya dari segala bentuk perpecahan yang sengaja dimunculkan oleh para pemilik kepentingan.

Baca Juga: Biografi Lengkap Gus Baha

Amat disayangkan, gegara pemilihan umum, sesama ormas Islam berbenturan dan berhadap-hadapan. Kehidupan berbangsa dan beragama di Indonesia yang seringkali dinodai oleh para politisi kita. Dimana mereka acapkali mengunakan isu agama untuk menyerang lawan-lawan politiknya membuat kita semua miris melihatnya. Tak pelak, kini arena media sosial kita bertebaran berita yang intinya saling bully, merasa benar sendiri, dan menyebar narasi sesuai versinya masing-masing menjadi buahnya. Seharusnya agama dijadikan landasan untuk menjaga dan menjunjungtinggi moralitas publik.

Buku ini secara khusus menampilkan ketokohan Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari. Penulis yaitu Latiful Khuluk mencoba memotret jejak hidup dan pikirannya. Menurut akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, berjuang menegakan agama dan negara sangat tampak berirama dalam diri Hadratusyaikh KH M Hasyim Asy’ari. Pendiri Tebuireng dan Nahdlatul Ulama (NU) ini merupakan tokoh besar yang pernah dimiliki bangsa Indonesia. Berkat tangan dinginnya, mampu menyatukan umat Islam Indonesia yang terpencar dalam banyak ormas keagamaan. Ide dan gagasannya mampu diterima oleh semua golongan.  Dengan bersatunya semua kelompok ormas Islam Indonesia menjadikan bangsa ini kuat dan berhasil mengusir penjajah secara bersama-sama. Beliau juga dawuh.  “Janganlah berpecah belah gegara urusan sepele. Jangan juga diteruskan budaya saling bertikai dan mencaci maki.” (halaman123).

Baca Juga: Cara Kiai Menjaga Umat

Kepedulian Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari pada persatuan umat dapat dilihat dari pidatonya pada Muktamar NU ke 11 di Banjarmasin, “Manusia harus bersatu agar tercipta kebaikan dan kesejahteraan, agar terhindar dari kehancuran dan bahaya. Jadi, kesamaan  dan keserasian pendapat mengenai penyelesaian beberapa masalah adalah prasyarat terciptanya  jkemakmuran. Ini juga menghasilkan kasih sayang. Adanya persatuan dan kesatuan telah menghasilkan kebajikan dan keberhasilan. ” (halaman 76).

Pada masa-awal Indonesia merdeka Hadratussyaikh juga sangat menekankan bahwa Islam tidak akan berjalan dengan baik manakala antar umat Islam terpecah belah. Menurut akademisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, kesadaran politik Hadratussyaikh sudah terbentuk sejak kolonialisme muncul di Indonesia dan Timur Tengah. Beliau menjabat ketua Majlis Islam A’la Indonesia (MIAI) pada akhir tahun 1930. Pada masa Jepang, ia didapuk menjadi ketua urusan agama dan Masyumi. (halaman 19).

Setelah perlawanan bersenjata kaum muslim terhadap Belanda pada paruh kedua abad ke-19, Hadratussyaikh dan kaum muslim yang lain memberikan perlawanan budaya dan pendidikan dengan jalan mendirikan pesantren-pesantren yang dijadikan sebagai basis latihan kepemimpinan dan pelestarian budaya untuk menyongsong kemerdekaan Indonesia serta sebagai alternatif terhadap pendidikan model barat. Meminjam istilahnya Buya Syafii Maarif, Hadratusyaikh dan KH Ahmad Dahlan merupakan pemandu umat Islam Indonesia pada abad modern.

Ide dan pemikiran  Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari terkait keIndonesiaan dan keislaman masih relevan untuk dijalankan pada masa sekarang ini. Sebagai tokoh yang banyak diagungkan kaum santri penting untuk dijadikan teladan hidup berbangsa dan bernegara. Akhirnya, kehadiran buku ini menarik untuk dijadikan bacaan bagi para akademisi, agamawan, santri, mahasiswa, dan lainnya. Selamat membaca!

Penulis: Lathiful Khuluq, M.A., Ph. D.

Penerbit: Pustaka Tebuireng

Cetakan: I, Oktober 2018

Tebal: 200 Halaman

Ahmad Faozan, anggota Initiatives

Tags: KH. M. Hasyim Asy’ariTebuirengTebuireng Initiatives
Previous Post

Biografi Lengkap Gus Baha

Next Post

Nama Gus Dur Diusulkan Jadi Nama Bandara Di Blora

Abdurrahman

Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng dan aktif di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri

Next Post
Nama Gus Dur Diusulkan Jadi Nama Bandara Di Blora

Nama Gus Dur Diusulkan Jadi Nama Bandara Di Blora

Comments 3

  1. Tebuireng Initiatives says:
    11 bulan ago

    keren

    Balas
  2. Ping-balik: Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari; Ulama yang Produktif Menulis Kitab - Dakwah | Kabarwarga.com
  3. Ping-balik: Negara Kita Indonesia Milik Semua Golongan - Dakwah | Kabarwarga.com

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Perjalanan Rumah Tangga Buya Arrazy

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadis Palsu di Kitab Durratun Nasihin, Adakah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Arrazy Hasyim, Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah Asal Tanah Minang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KH Abdullah Kafabihi dan Kisah Romatis Muktamar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • "Tabayun itu menjadi penting untuk menghindarkan orang lain mengadu domba kita satu sama lain,"dawuh dari Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #quotesulama #nahdatululama #dawuh #mutiarahikmah
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya RKH Fakhrillah Aschal bin Abdullah Schal (Pengasuh PP Syaichona Cholil Bangkalan & Rais PCNU Bangkalan).

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #nahdlatululama #nahdliyin
  • Motivator dari Pesantren Lirboyo Ning Sheila Hasina Zamzami mengatakan penghafal Al-Qur’an harus menjaga adabnya. Nasihat Ning Sheila untuk penghafal Al-Qur’an ini disampaikannya saat kunjungan di Yayasan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Mathla’ul Huda cabang Tarbiyatussibyan, Jumat (25/3/2022).

“Santri penghafal Al-Qur’an harus bisa menjaga adab dan istikamah,” jelasnya.

Menurutnya, santri yang sedang fokus Al-Qur’an harus bisa mengatur dan membagi waktu dalam bidang ini. Sehingga dibutuhkan daya juang yang kuat dan pantang menyerah dalam menghafal.

“Santri harus sering sering muroja’ah 2-3 juz tiap hari. Harus punya target dalam murojaah dan jangan meninggalkan salat malam,” imbuh Ning Sheila.

Selengkapnya baca di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #santri #quotesulama #santrilirboyo #lirboyo #ningsheila #penghafalquran #pecintaquran #alquran
  • "Dosa-dosamu boleh jadi sebesar kapal, tapi jangan lupa bahwa rahmat Allah lebih besar daripada lautan," dawuh dari Gus Miftah.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #quotesulama #kiai #dawuh #dawuhkyai #mutiarahikmah #gusmiftah
  • Pesantren Tebuireng berduka, cucu Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang bernama Hj. Lily Chodijah Wahid binti KH A Wahid Hasyim wafat.

Kabar duka ini disampaikan secara terbuka oleh keponakannya Gus Ipang Wahid bin KH Salahuddin Wahid.

“Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid binti KH A Wahid Hasyim wafat pada hari Senin, 9 Mei 2022 pukul 16:28 WIB di RSCM Jakarta,” katanya seperti rilis yang diterima tebuireng.co, Senin (9/5/2022).

Di usia senjanya, Hj. Lily Wahid jadi rujukan keluarga besar KH Wahid Hasyim karena dituakan. Terutama setelah KH Abdurrahman Wahid dan KH Salahuddin Wahid wafat.

Tonton video lengkapnya di YouTube Channel Tebuireng Initiatives.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantrentebuireng #santri #gusdur #gussholah #ipangwahid
  • Foto pemakaman Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid di Makam Keluarga dan Masyayikh Tebuireng. 

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #gusdur #makamgusdur #ramadhan
  • Foto suasana makam Keluarga dan Masyayikh Tebuireng sebelum pemakaman jenazah Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid.

Berdasarkan informasi dari Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz, perkiraan jenazah tiba pukul 13.30 - 15.00 WIB.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #gusdur #makamgusdur #ramadhan
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya Nyai Hj. Lily Wahid (Cucu Hadratussyaikh KH M. Hasyim Asy
  • Menurut Zastrouw Al-Ngatawi, tradisi ketupat atau kupatan merupakan bentuk sublimasi (perubahan ke arah satu tingkat lebih tinggi) dari ajaran Islam dalam tradisi masyarakat Nusantara. Hampir tak ada bukti tertulis yang bisa dijadikan rujukan mengenai tradisi kupatan. 

Semua referensi hanya berdasar cerita tutur (folklor) yang berkembang di masyarakat di era Wali Songo yang kemudian ditulis. Adapun momentum setelah melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal atau Syawalan dikenal dengan lebaran ketupat atau tradisi kupatan. 

Happy Ketupat, pangapunten sedoyo lepat.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #idulfitri #idulfitri2022 #ketupat #kupatan #ketupatlebaran
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Toko >>

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist