tebuireng.co – Syair di bawah ini merupakan gubahan dari ulama yang sangat produktif, KH Abu Khoir dari Kaliwungu Kendal. Ia merupakan santri Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari. “Syair untuk KH Hasyim Asy’ari” ini terdapat dalam kitab “Hidayatul Atfal fi as-Shorf wa Qowaid al-I’lal” karya KH Hasyim Amin dari Banyu Urip, Buwaran, Pekalongan.
Ia, KH Abu Khair menulis syair tambahan ini untuk pengingat bagi pecinta ulama, agar mereka bisa mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari para Ulama yang telah wafat.
Selain menggubah syair untuk guru tercintanya, KH Hasyim Asy’ari. KH Abu Khoir juga menggubah syair untuk KH Ahmad Rokyat Pengasuh Pondok APIK Kauman Kaliwungu (1931- 1968) . Berikut kurang lebih terjemahan Syair untuk KH Hasyim Asy’ari:
Duhai sahabatku……, bermurah hatilah dengan membanjirkan air matamu, Karena kehilangan Sang Rais Akbar Jam’iyyah Nahdlatul Ulama
Jam’iyyah yang menegakkan syiar agama; Kebangkitan dan Kemandirian, agar mereka mendapatkan ridho Rasulullah, Sang pembawa petunjuk
Beliau sang Rais Akbar merupakan sosok yang selalu semangat terhadap agama, jua mencintai Tuhan-nya, juga beliau telah membentangkan segala cabang ilmu dan sunnah
Syaikhana Kholil, Sang Kekasih Allah dari tanah Madura beliau merupakan guru Sang Rais Akbar di masa mudanya
Sang Rais Akbar bermukim di Makkah dan selalu hadir terdepan sebagai murid Syaikh Mahfudz Termas yang memiliki berbagai karya kitab nan senantiasa bisa diambil manfaatnya
Dan guru kita yang mulia, KH Hasyim diwafatkan oleh Tuhannya pada tanggal 7 Ramadlan, yang tinggi derajat di sisi-Nya
Wahai Tuhanku……, Rahmatillah beliau yang wafat pada tahun 1366 pada tahun Hijriyyah
Duhai Tuhanku….Dzat yang penuh rahmat, Semoga Engkau memberikan limpahan rahmat pada kubur Syaikh Hasyim, dan semoga berkenan meridloi beliau, wahai Dzat yang Maha mengabulkan doa-doaku
Salawat dan salam, sebagai penghormatan suci. Semoga tetap tercurahkan atas Sang Penuntun Kebaikan, Sang Makhluk Terbaik (Nabi Muhammad SAW).
Nadzom ini ditulis oleh KH Abu Khoir Bin KH Abdul Manan, Pendiri Madrasah MIM Kidul Masjid Kaliwungu Kendal pada 1931 M.
Baca Juga: Penyair Jenaka nan Kontroversial
Tabik,
Ilham Zihaq
Tebuireng, 06 Muharram 1443 H