Tebuireng.co – Dr. Mohamad Anang Firdaus, sebagai pemateri lanjutan Program Madrasah Menerjemah dari Tebuireng Initiatives pada pertemuan kesembilan ini, yang digelar hari Jum’at (23/07/2021). Beliau mengisi materi yang bertemakan “Strategi dan Kiat Menerjemah”. Program Madrasah Menerjemah ini tetap digelar secara virtual dikarenakan kondisi yang terjadi saat ini.
“Strategi atau teknik atau prosedur penerjemahan adalah tuntunan teknis untuk menerjemahkan frase demi frase atau kalimat demi kalimat,” jelasnya.
Beliau menjelaskan bahwa strategi dalam menerjemahkan dokumen sangatlah penting. Dalam materi ini, disebutkan juga bahwa ada 2 strategi. Strategi yang pertama, adalah Strategi Struktural, strategi yang berkenaan dengan struktur kalimat. Strategi yang kedua, adalah Strategi Semantis, strategi yang dilakukan dengan pengembangan makna. Hal ini sangat penting sebagai bentuk dari Strategi dan Kiat Menerjemah teks Bahasa Arab.
“Terjemahan yang baik menurut Mildred L. Larson adalah terjemahan yang; Menggunakan bentuk wajar bahasa sasaran, Menyampaikan sebanyak mungkin makna yang sama kepada penutur bahasa sasaran, dan Mempertahankan dinamika teks bahasa sumber,” imbuhnya. Dalam artian bahwa menyajikan terjemahan sedemikian rupa sehingga dapat membangkitkan respons pembaca, dan diharapkan sama seperti teks bahasa sumber membangkitkan respons pada pembacanya.
Dr. Mohamad Anang Firdaus juga menyampaikan dalam tema “Strategi dan Kiat Menerjemah” ini tentang kiat menerjemah, yaitu sebagai petunjuk praktis tentang bagaimana menerjemahkan buku-buku berbahasa Arab yang selanjutnya menghasilkan karya terjemahan dalam bahasa Indonesia yang layak diterbitkan dan dipersembahkan kepada khalayak pembaca. Dijelaskan oleh Dr. Mohamad Anang Firdaus, bahwa beberapa kiat menerjemah itu antara lain; Terjemahkan Teks Arab sebebas mungkin, melakukan pemenggalan paragraf dan menambahkan tanda baca, melakukan pengurangan dan penambahan kata dalam penerjemahan.
“Penerjemah mempunyai peran sebagai transmiter pengetahuan, maka kesalahan-kesalahan penerjemahan bisa menggangu kualitas transmisi ilmu,”pesannya.