tebuireng.co- Soal Piala Dunia, Gus Dur pernah memprediksi Argentina dan Prancis. KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sering kali memberikan analisis sepak bola. Ulasan-ulasannya banyak sekali dimuat pada media-media ternama. Yang menarik, hampir semua prediksi Gus Dur mendekati benar.
Event sepak bola Piala Dunia selalu tidak terlewatkan dari perhatian masyarakat dunia. Karena yang bertanding merupakan negara-negara berkualitas dalam olahraga sepak bola. Kualitas dari penyelenggara, pemain, pelatih, bahkan taktik yang dipertontonkan sebagai harga jual (filosofi) sebuah pertandingan.
Baca juga: Gus Dur dan Sepakbola
Seperti tulisan Gus Dur dalam Harian Kompas tahun 1990 berjudul “Piala Dunia, Eskapisme Berskala Raksasa”. Dalam tulisannya ia mengomentari perhelatan Piala Dunia 1990 di Italia.
“Secara keseluruhan, Piala Dunia 1990 menunjukkan kualitas lebih rendah bila dibandingkan dengan dua Piala Dunia sebelumnya (Meksiko dan Spanyol),”
Ia menilai, kualitas Piala Dunia 1990 waktu itu sangat buruk. Tercatat hanya 115 gol sepanjang turnamen atau 2,21 dalam satu pertandingan. Menegaskan jika Piala Dunia di Italia tahun itu yang paling rendah jumlah gol-nya dalam sejarah Piala Dunia.
Kecintaannya dengan Sepak Bola
Analisis maupun komentar terkait sepak bola yang dilakukan oleh Gus Dur, bukanlah asal-asalan. Hal ini dikarenakan Gus Dur sudah sejak lama menyukai olahraga tersebut.
Greg Barton pernah menulis, selain kegiatan-kegiatan intelektual di Kairo, Gus Dur juga tidak luput dengan kegemarannya pada sepak bola. Terlebih lagi, Gus Dur memiliki ciri khas dalam mempelajari, menganalisis, dan membedah strategi sebuah tim.
Menurut Gus Dur, sepak bola adalah media yang tepat untuk dekat dengan masyarakat. Kombinasi sebagai penggemar bola dan pergaulan yang luas, mungkin sekali menjadikan Gus Dur mudah merasakan “suara hati” masyarakat.
Kualitas Kesebelasan
Berkenaan dengan kualitas sebuah tim, Gus Dur pernah menyinggung pembinaan sepak bola tanah air.
Saat final Piala Presiden tahun 2000, Gus Dur menyampaikan sambutan. Bahwasanya pembinaan yang dilakukan oleh PSSI tidak akan berhasil, jika hanya mengandalkan bakat. Ia mencontohkan nama-nama pemain terkenal Brasil seperti Pele, Garrincha, dan lainnya. Mereka mulanya hanya pemain sepak bola jalanan. Akan tetapi dibina dan diberikan program terukur oleh pelatih yang matang sehingga menjadi pemain dunia.
Soal perhelatan Piala Dunia, Gus Dur memiliki perspektif unik dengan membandingkan Piala Eropa. Baginya, kualitas Piala Eropa lebih baik dari Piala Dunia. Negara-negara Eropa memiliki gaya permainan yang khas dan sulit diprediksi.
Hampir semua prediksi Gus Dur menyebutkan Jerman, Prancis, dan Spanyol sebagai nominasi juara. Selain itu –dari zona Amerika Latin–, Gus Dur masih percaya jika Argentina dan Brasil akan mendominasi kejuaraan dunia.
Pada Piala Dunia Qatar, Argentina dan Prancis berhasil menjadi finalis setelah menyingkirkan negara-negara lain. Pemain bintang dari kedua negara tersebut menampilkan seni mengolah bola yang cemerlang, dipadukan dengan strategi pelatih. Lalu, siapakah yang akan mengangkat tropi Piala Dunia besok?
Meminjam teori analisis Gus Dur: “Keterampilan individual tinggi ternyata tidak diimbangi dengan seni olah bola dan strategi brilian. Penurunan kualitas di dua bidang itu juga diperburuk oleh penampilan emosional banyak pemain.”
Referensi:
Abdurahman Wahid, “Piala Dunia, Eskapisme Berskala Raksasa”. Harian Kompas. 1990.
Arif Rahman. Refleksi Pemikiran Sang Musafir di Maghrib. 2021.
Greg Barton. Biografi Gus Dur. 2003.
Jalu Wisnu. “Mengenang Gus Dur, Analis Sepak Bola hingga Pertarungan Vs Mike Tyson”. kompas.com