Sering posting foto di sosial media (sosmed) bisa terancam penyakit ain? Hal ini masih sering menjadi pertanyaan, melihat kemajuan teknologi saat ini yang begitu pesat berdampak pada kemudahan masyarakat untuk melakukan banyak hal. Termasuk dalam membagikan kegiatan atau aktifitas sehari-hari, yang seakan tidak boleh terlewatkan dalam pusaran algoritma sosmed.
Pada era digital seperti saat ini, masyarakat seakan tidak bisa melewatkan waktu untuk tidak mengabadikan momen dengan memposting foto maupun vlog hariannya. Inilah budaya baru yang muncul akibat dari berkembangnya teknologi mudahnya masyarakat untuk mengikuti apa yang sedang viral di sosial media yang sering di sebut juga dengan fenomena Fomo.
Kegiatan masyarakat di dunia maya ini bukan tanpa ancaman, bahaya siber selalu mengintai para pengguna sosial media mulai dari tidak kejahatan penipuan, penyalahgunaan akun, dan paling bahaya ada pencurian data pribadi serta bahaya lain yang mengacam tidak hanya pada akun sosial medianya, tetapi mengacam fisik pribadi pengguna yang dalam khazanah Islam di sebut dengan penyakit ain.
Penyakit ini tidak terdeteksi oleh medis tapi diyakini mampu mempengaruhi pikiran, mental hingga menyerang fisik. Penyakit ain ini menyerang lewat kontak mata antara orang yang punya penyakit ain dengan orang yang di tatap sehingga tanpa ia sadari sudah terkena ain dampak dari tatapan mata itu.
Dalam lieratur kajian hadis penyakit ain ini di yakini benar keberadaanya sesuai dengan hadis nabi dalam riwayat Sohih Muslim :
(الْعَيْنُ حَقٌّ وَلَوْ كَانَ شَىْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ (رواه مسلم
“‘Ain itu nyata (Haq), seandaikan ada sesuatu yang mendahului takdir, niscaya ‘ain akan mendahuluinya” (HR Muslim).
Penyakit ini disebabkan oleh tatapan orang yang memiliki hati yang penuh kebencian dan kedengkian yang secara tidak langsung mentransfer aura negatif kepada orang yang di pandang, tidak hanya pada orang yang menaruh kedengkian saja ternyata ain ini bisa dari rasa kekaguman cinta yang begitu tinggi tetapi tidak disertai dengan pujian dan dzikir kepada Allah SWT. Jelas penyakit hati ini sangat merugikan orang-orang di lingkungan sekitar dan juga diri sendiri.
Faktanya penyakit ain ini pernah menimpa seorang sahabat di zaman nabi di ceritakan dalam beberapa riwayat diantaranya di riwayatkan oleh Al-Turmudzi, Al-Nasai’, dan Malik bahwa Amir bi Robiah suatu ketika melihat Sahl bin Hunaif yang sedang mandi saat Amir melihat keindahan kulit Sahl ia terkagum seraya memuji seketika Sahl pun pingsan.
Ia di bawa oleh para sahabat kehadapan Rasullulah SAW mereka menanyakan tentang apa yang menimpa Sahl kemudian Nabi menannyakan siapa gerangan yang di duga melakukan ini para sahabat lalu menjawab bahwa Amir yang melakukan ini. Lantas Amir di panggil oleh Nabi dan di perintah untuk mandi dan membasuh wajah, muka, dan tangannya guna menghilangkan pengaruh ain pada Sahl.
Dari peristiwa yang dialami sahabat ini kita mengetahui bahwa sekelas sahabat nabi yang memiliki hati yang bersih tidak ada kebencian dan kedengkian dalam dirinya itupun dapat atas kehendak Allah SWT mampu memberikan pengaruh ain pada orang lain melalui rasa kagum yang berlebihan.
Fenomena yang terjadi saat ini bahwa pengguna sosial media banyak membagikan foto pribadi dengan segala luapan ekspresi di dunia maya, yang mana hal ini berpotensi membahayakan pengguna sosmed itu sendiri. Penduduk dunia maya rentan sekali jatuh dalam pengaruh ain .
Kebebasan berekspresi dalam dunia maya memungkinkan pengguna sosmed kagum pada seseorang idolanya atau justru bisa memunculkan kebencian dan kedengkian pada orang lain atas izin nikmat yang ia peroleh maka dengan izin Allah ain akan menimpa pengguna sosmed tersebut.
Syekh Muhammad Sholih al-Munajid dalam Fatwa Islam Sual wa Jawab menjelaskan bahwa penyakit ain ini bisa terjadi melalui tatapan ke foto atau video bahkan dengan mendengarkan ciri-ciri orang saja bisa terkena ain.
Ancaman ain ini tidak boleh kita anggap sepele, hal ini mengharuskan kita untuk lebih bijak beraktifitas di dunia maya. Ada beberapa tips agar kita lebih bisa safety dalam beraktifitas di dunia maya diantaranya dengan memfilter foto atau video yang akan kita posting, mengurangi perkataan pada caption atau komentar yang menyakiti perasaan orang lain, dan jangan lupa agar selalu meminta perlindungan Allah SWT dengan membaca doa yang diajarkan nabi secara rutin.
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua Setan, Binatang yang beracun dan ‘ain yang menyakitkan” (HR al-Bukhari)
Penulis: Badar Alam Kalasuba
Editor: Thowiroh
Baca juga: Fenomena Homesick dalam Perspektif Hadis