Mengulas sekilas tentang kebersihan menurut Islam. Islam adalah agama rahmatan lil alamin yang memberikan keberkahan kepada seluruh manusia maupun alam semesta, sehingga ia mengatur segala aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya soal kesehatan, kebersihan, dan sebagainya.
Sebagai umat muslim, seharusnya kita menaruh perhatian yang besar terhadap kebersihan, sebab kebersihan adalah pangkal dari kesehatan, juga sebagian dari iman.
Ayat Mengenai Kebersihan
Menjaga kebersihan akan sangat bermanfaat bagi kesehatan, begitu juga dalam melaksanakan ibadah, ia akan terasa lebih nyaman ketika terbebas dari gangguan-gangguan yang disebabkan oleh kotoran. Perintah hidup bersih dalam Islam dapat dipahami melalui berbagai ayat Al-Qur’an, diantaranya firman Allah Swt:
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْوَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ
Artinya: “Dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah.” (QS. Al-Muddatstsir: 4-5)
Berdasarkan ayat di atas, maka membersihkan diri baik secara fisik maupun jiwa merupakan suatu keharusan bagi seorang muslim. Sehingga dengan kondisi bersih, maka segala aktivitas ibadah yang dilakukan tidak akan sia-sia dan ibadah yang dilakukan dapat terlaksana dengan khusyuk dan tenang.
Kiranya, perintah hidup bersih tersebut sebaiknya tidak hanya kita bataskan pada kebersihan pribadi dalam hal berpakaian saja, tapi juga mencakup kebersihan lingkungan sekitar. Sehingga bukan hanya tercipta pribadi yang bersih, tapi lingkungan yang bersih pula.
Hadis Mengenai Kebersihan
Dari sekian banyaknya hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang terhimpun di kitab-kitab seperti Shahih, Sunan, Musnad, dan lainnya, tema tentang kebersihan pun tak luput dibahas pula. Seperti salah satu hadis di bawah ini:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ، قَالَ : حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ إِلْيَاسَ، وَيُقَالُ : ابْنُ إِيَاسٍ، عَنْ صَالِحِ بْنِ أَبِي حَسَّانَ ، قَالَ : سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ يَقُولُ : إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ، نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ، كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ، جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ؛ فَنَظِّفُوا – أُرَاهُ قَالَ : أَفْنِيَتَكُمْ – وَلَا تَشَبَّهُوا بِالْيَهُودِ. قَالَ: فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِمُهَاجِرِ بْنِ مِسْمَارٍ ، فَقَالَ: حَدَّثَنِيهِ عَامِرُ بْنُ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ، إِلَّا أَنَّهُ قَالَ: ” نَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ”. هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ، وَخَالِدُ بْنُ إِلْيَاسَ يُضَعَّفُز
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, ia berkata: ‘Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir Al-‘Aqadi, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Ilyas, dan dikatakan: Ibnu Iyas, dari Salih bin Abi Hasan, ia berkata: Aku mendengar Sa’id bin Al-Musayyib berkata: Sesungguhnya Allah Maha Baik, Dia mencintai kebaikan, Maha Bersih, Dia mencintai kebersihan, Maha Mulia, Dia mencintai kemurahan, Maha Dermawan, Dia mencintai kedermawanan. Maka bersihkanlah–kurasa ia berkata–halaman-halaman kalian, dan janganlah menyerupai orang-orang Yahudi.’”
“Ia (perawi) berkata: ‘Lalu aku menyampaikan hal itu kepada Muhajir bin Mismar, maka ia berkata: Amr bin Sa’d bin Abi Waqqash telah menceritakan kepadaku dari ayahnya, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, seperti itu, kecuali bahwa beliau bersabda: Bersihkanlah halaman-halaman kalian.’ Hadis ini gharib, dan Khalid bin Ilyas dinilai lemah.”
Terlepas dari dhoifnya salah satu perawi hadis di atas, tapi yang ingin kita bahas adalah substansi dari hadis ini. Mencari makna paling dalamnya, yakni betapa kebersihan sangatlah penting yang bahkan Allah Swt sangat mencintai kebersihan. Lalu, apakah hamba yang mencintai kebersihan juga akan dicintai oleh Allah? Tentu.
Dengan tulisan singkat ini, semoga kita bisa sadar betapa pentingnya menjaga, merawat, mencintai lingkungan dan kebersihan. Dengan kita menjaga hubungan yang baik kepada lingkungan atau alam, itu juga akan berdampak kepada sesama manusia. Tentu, siapa seorang yang tak suka bila melihat orang lain itu bersih? Semua pasti suka.
Pada akhirnya, dengan hubungan baik itu pula Allah akan memberi kita pahala dan disinilah hubungan kepada Tuhan terjalin. Sejatinya memang benar, semua di dunia mempunyai keterkaitan, yang akhirnya akan menuju kepada Allah Swt.
Maka dari itu, kebersihan dan merawat juga menjaga lingkungan adalah suatu bentuk keberimanan seorang hamba kepada Allah Swt. Wallahu Alam.
Penulis: Vigar Ramadhan Dano Muhamad Daeng, mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Pesantren Tebuireng.
Editor: Ikhsan Nur Ramadhan
Baca Juga: Merawat Lingkungan dalam Perspektif Hadis