tebuireng.co- Nama Nabi Muhammad adalah nama yang diberikan langsung oleh kakeknya yaitu Abdul Mutthalib yang mempunyai nama asli Syaibah. Selain dikenal sebagai sosok yang dermawan, ia juga dikenal sebagai sosok yang doa-doanya selalu dikabulkan.
Ketika Abdul Mutthalib mengetahui bahwa Sayyidah Aminah telah melahirkan maka ia dengan sangat gembira dan segera menjenguk ke rumahnya. Dengan mengundang pembesar Quraisy tepat pada hari ketujuh lahirnya baginda nabi, Abdul Mutthalib mengumumkan bahwa nama cucunya adalah Muhammad.
Mendengar itu, pembesar Quraisy terkejut karena namanya sangat berbeda dengan nama nenek moyang mereka dan menanyakan hal tersebut kepada Abdul Mutthalib maka Abdul Mutthalib pun menjawab bahwa ia ingin agar cucunya dipuji oleh penduduk bumi dan mendapat pujian di langit. Hal tersebut serupa dengan penjelasan Syeikh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya Kasyifatu As-Saja
و أفضل أسمائه صلى الله عليه وسلم والمسمي له بذلك جده عبد المطلب في سابع ولادته لموت أبيه قبلها فقيل له لما سميته محمدا وليس من أسماء آبائك ولا قومك فقال رجوت أن يحمد في السماء والأرض وقد حقق الله رجاءه
Bahwa ‘Muhammad’ adalah nama yang paling utama dibanding namanya yang lain (seperti Thoha, Musthofa, dan lain lain). Yang mana yang memberikan nama demikian adalah kakeknya, Abdul Muthallib di hari ketujuh kelahiran, karena ayahnya telah wafat sebelum persalinan ibunya. Ketika ditanya kenapa bayi itu dinamai ‘Muhammad’, sebuah nama di luar tradisi orang tua dan kaumnya, Abdul Muthallib menjawab: “Aku berharap ia dipuji dilangit dan di bumi.” Dan Allah telah mewujudkan harapannya.
Dalam literatur juga dijelaskan bahwa Nama Nabi Muhammad sudah ada sejak sebelum nabi adam diciptakan hal tersebut sebagaimana riwayat dari Ka’b, bahwa sesungguhnya Nabi Adam memberi wasiat kepada anaknya, Nabi Syits. Nabi Adam berkata: “Setiap kali kau berdzikir kepada Allah, berdzikirlah juga untuk nama yang mendampingi-Nya, yaitu ‘Muhammad’. Karena sesungguhnya aku melihat nama ‘Muhammad’ tertulis di sisi Arsy, sementara aku (masih) di antara ruh dan tanah. Kemudian aku pindahkan pandanganku, aku tidak melihat satu tempat pun di langit kecuali aku melihat nama ‘Muhammad’ tertulis di sana. Tidak kulihat di surga, gedung dan kamar kecuali nama Muhammad tertulis di sana.”
Baca juga: Detik-Detik Wafatnya Sayyid Abdullah, Ayah Nabi Muhammad
Nabi Muhammad telah ditinggal wafat oleh ayahnya yaitu Sayyid Abdullah sejak masih dalam kandungan. Setelah dilahirkan ia diasuh oleh ibunya Sayyidah Aminah sejak bayi hingga usia nabi menginjak 6 tahun kemudian Sayyidah Aminah wafat. Setelah itu nabi diasuh oleh kakeknya yaitu Abdul Mutthalib. Abdul Muthalib pun wafat pada saat usia nabi 8 tahun sehingga nabi diasuh oleh pamannya yaitu Abu thalib.
Terkait dengan paman nabi atau Abu Thalib yang dianggap wafat dalam keadaan tidak membaca syahadat dan berakhir masuk neraka masih terjadi khilaf sebab juga tidak sedikit ulama yang sepakat bahwa Abu Thalib selamat dan masuk surga karena ia tidak pernah membenci nabi, menentang ajarannya. Ia juga menggantikan kakek nabi yang wafat untuk mengasuh nabi selama bertahun tahun dan ikut membantu dakwah nabi. Bahkan Abu Thalib pernah berucap dalam syairnya
ولقد علمت بأن دين محمد من خير أديان البرية ديناً
“Aku yakin bahwa agama Muhammad adalah agama terbaik umat manusia yang pernah ada.”
Wallahua’lam bisshowab
Baca juga: Tubuh Nabi Muhammad Bercahaya, Ini Kisahnya