tebuireng.co – Sejarah latto-latto mulai muncul pada tahun 1960-an di United States (USA) atau Amerika Serikat dan Eropa. Di Amerika mainan ini dikenal dengan istilah Clackers Balls Toys.
Belakangan ini, mainan latto-latto mendadak viral dan digemari oleh beberapa masyarakat, utamanya anak-anak karena dianggap menyenangkan sekaligus dijadikan sebagai latihan diri dalam menjaga konsentrasi dan keseimbangan.
Selain menyenangkan, produk yang berasal dari negeri Paman Sam ini bisa dibeli oleh semua kalangan masyarakat dengan harga yang sangat terjangkau.
Viralnya mainan tersebut akhirnya membuat beberapa platform di sosial media mulai membagikan tutorial cara bermain latto-latto yang benar dari dasar hingga bisa bermain dengan keseimbangan yang lama.
Di beberapa platform lainnya seperti tik tok, permainan ini kerap dijadikan sebagai ide konten yang banyak di tonton oleh warganet.
Viralnya mainan ini juga dijadikan masyarakat sebagai salah satu ide dalam ajang perlombaan. Seperti yang dilakukan oleh Hotel Odaita yang mengadakan acara latto-latto fun competition dengan peserta khusus anak usia 6-12 tahun.
Hadiah yang di tawarkan juga menarik yaitu uang tunai dan voucher kamar dan makan di hotel tersebut.
Di negara Amerika, mainan latto-latto sempat dilarang karena pernah menjadi penyebab sebuah cindera mata bagi anak-anak dan membuat mereka berpotensi mengalami kebutaan.
Hal tersebut karena pada awalnya mainan latto-latto yang dimainkan terbuat dari kaca sehingga jika dimainkan akan rawan pecah dan serpihan kacanya bisa terbang kemana-mana.
Namun, beberapa tahun kemudian mainan latto-latto kembali populer setelah mendapat izin dari BPOM Amerika, Food and Drug Administration (FDA) dengan catatan material yang digunakan dalam membuat mainan tersebut berbahan plastik.
Dilansir dari detikedu, dosen Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari menjelaskan bahwa viralnya tren latto-latto juga berkaitan dengan peran manusia sebagai homo ludens atau makhluk yang suka bermain.
Manusia mempunyai tren permainan pada setiap eranya, sehingga viralnya mainan latto-latto kelak akan surut ketika mainan berikutnya muncul dan menjadi tren di waktu berikutnya.
Oleh: Thowiroh