Sejarah Dibalik Lahirnya Karakter Spider-Man dalam Dunia Superhero – Stan Lee, seorang penulis dari Amerika yang berhasil yang mendirikan Marvel Comics dengan memperkenalkan penokohan yang lengkap dalam karakter seorang pahlawan yang kuat, sehingga menarik minat orang banyak, khususnya anak-anak. Salah satu superhero yang dia lahirkan dari otak jeniusnya adalah Spider-Man. Bermula dari permintaan seorang penerbit yang meminta Stan Lee untuk membuat seorang aktor superhero, kemudian dia pun mulai memikirkan apa kiranya yang bisa dia buat, sambil melihat lihat dinding dia menemukan seekor lalat merayap di dinding yang kemudian dia berpikir untuk membuat superhero yang bisa merayap. Sehingga dia mulai berpikir untuk memberikan nama “fly-man” atau opsi “mosquite-man” menjadi pilihan dalam pikirannya saat itu. Kemudian ia dialihkan dengan kata Spider-Man “manusia laba laba”, hingga dia pun tertarik dengan nama Spider-Man yang menurutnya lebih dramatis dan keren. Spider-Man dimodel menjadi seorang superhero muda yang gesit, kuat, jenius, dan keren. Dengan karakternya sebagai manusia laba-laba, ia mampu berpegangan pada banyak permukaan dan menembakkan jaring dari pergelangan tangannya.
Diapun memperkenalkan Spider-Man sebagai aktor superhero barunya. Namun, hasil buah pikirannya itu tidak diterima oleh penerbit, dengan banyak sekali kritikan yang dilontarkan. Stan Lee yang merasa gagal akhirnya pulang dengan hati kecewa.
Sesampai dirumah, dia belum bisa melupakan Spider-Man dari pikirannya, ia tetap bertekad untuk menjadikan Spider-Man sebagai aktor superhero yang bisa dikenal banyak orang, terlepas apakah mereka akan menyukainya atau tidak.
Dia pun memperkenalkan Spider-Man lewat majalah “Amazing Fantasy” yang akan terbit untuk edisi yang terakhir pada 15 agustus 1962. Stan Lee mengaku majalah tersebut juga bukanlah majalah yang digemari banyak orang. “Majalah Amazing Fantasy adalah majalah yang tidak laku, bahkan sampai penerbitan edisi terakhirnya” tuturnya. Namun, dengan tekad untuk memperkenalkan buah pikirannya dalam bentuk tokoh superhero Spider-Man, Stan Lee akhirnya menempatkan Spider-Man pada cover majalah “Amazing Fantasy” edisi terakhir.
Sebulan kemudian, angka penjualan majalah tersebut keluar dengan kabar bahwa majalah tersebut sangat laku karena adanya karakter Spider-Man dalam cerita heroik didalamnya. Akhirnya penerbit yang dulu menolak tokoh Spider-Man pun mendatangi Stan Lee dan mengajaknya untuk membuat serialnya. Karakter ini pertama kali digambarkan dalam live action oleh Nicholas Hammond dalam film televisi Spider-Man pada tahun 1977.
Kisah ini diceritakan Stan Lee ketika dia diundang disebuah acara tv di Amerika. Stan Lee berpesan kepada seluruh audiens saat itu “jika kamu memiliki ide yang menurutmu benar-benar bagus, jangan biarkan beberapa orang idiot itu menghentikanmu”, ucapnya dengan penuh semangat.
Oleh: Thowiroh, Mahasiswi Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng.