Sejarah dan manfaat Membaca Ratib al-Haddad penting untuk diketahui. Ratib al-Haddad merupakan kumpulan dzikir yang disusun oleh ulama asal Hadramaut yang sangat alim pada masanya yakni Al Imam Abdullah bin ‘Alawi bin Muhammad al-Haddad.
Ratib Al-Haddad merupakan salah satu karya nya yang disusun pada tahun 1071 H, tepat di usia Imam Abdullah bin ‘Alawi ke 27 tahun. Penyusunan Ratib ini dilakukan atas permintaan para pemuka Hadramaut pada saat itu yang meminta agar imam Abdullah bin ‘Alawi al-Haddad memberi sebuah bacaan untuk menenangkan kekhawatiran mereka saat kelompok Syiah Zaidiyah masuk ke wilayah Hadramaut. Mereka khawatir kelompok Syiah Zaidiyah tersebut akan menggangu dan mempengaruhi keyakinan orang awam yang sejak lama berpegang teguh pada aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah.
Oleh karena itu, disusunlah Ratib al-Haddad ini yang memiliki beberapa manfaat dan faedah yang hingga saat ini tetap populer dan dibaca oleh sebagian besar masyarakat di seluruh dunia.
Dinukil dari kitab al-Imdad bi Syarhi Ratib al-Haddad, dijelaskan beberapa manfaat dan faedah membaca Ratib al-Haddad sebagai berikut
و فوائد راتب الحداد منها ما نقل شراح الراتب عن صاحبه رضي الله عنه أن من واظب على قراءته حرس الله بلده أي من البلايا والنقم . ومنها زيادة الغني والبركة والخير في داره. ومنها أن من واظب عليه كل يوم لا يضره السم، ولا يضره السبع والزواحف وسائر الحيوانات. ومنها أنه يحصل عليه حسن الخاتمة ويعطيه الله له التوفيق للنطق بكلمة الشهادة
Dan beberapa faedah (manfaat) Ratib al-Haddad adalah di antaranya seperti penjelasan yang dikutip dari para ulama yang mensyarahi Ratib ini dari penyusun Ratib, Syekh Abdullah bin ‘alawi al-Haddad Radliyallahu ‘anhu bahwa orang yang rajin membaca ratib ini maka Allah akan menjaga negaranya dari beberapa cobaan dan siksaan. Faedah lainnya adalah bertambahnya kekayaan, barakah dan kebaikan di dalam rumahnya. Orang yang rajin membaca Ratib al-Haddad setiap hari, maka tidak akan bahaya baginya seperti racun, hewan buas, reptil dan hewan-hewan lainnya. Faedah yang lain dari membaca ratib ini adalah akan hasil baginya husnul khotimah dan Allah akan memberikan pertolongan baginya untuk mengucapkan kalimat syahadat (di akhir hayatnya).
Beberapa manfaat dan faedah yang telah dijelaskan tersebut tentunya akan didapatkan apabila dalam membacanya diiringi dengan niat yang baik yakni untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Banyaknya manfaat yang diperoleh dalam membacanya menjadi tidak heran apabila Ratib ini dijadikan masyarakat sebagai amalan sehari-hari.
Dalam kitab al-Imdad bi Syarhi Ratib al-Haddad juga dijelaskan bahwa diantara waktu yang paling baik untuk membaca Ratib ini adalah setelah melaksanakan salat isya’ dan waktu berikutnya adalah setelah salat subuh. Sedangkan pada bulan Ramadan, waktu yang dianjurkan untuk membaca Ratib ini adalah sebelum melaksanakan salat isya’.
Selain Ratib al-Haddad, karya-karya Imam Abdullah bin ‘alawi yang lain juga terbilang cukup banyak seperti kitab an-Nashaih ad-Diniyah, Risalah al-Mu’awanah, an-Nafais al-‘Alawiyah fi al-Masa’il as-Shufiyah. Semua karyanya dikenal sangat sarat dengan intisari ilmu syari’at.
Imam Abdullah bin ‘alawi al-Haddad diyakini sebagai mujaddid (ulama pembaharu). Seperti yang dikatakan Al-Imam Habib Umar bin Abdurrohman Al-Athas r.a bahwa Al-Habib Abdullah Al-Haddad ibarat pakaian yang dilipat dan baru dibuka di zaman ini, sebab beliau termasuk orang terdahulu, hanya saja ditunda kehidupan beliau demi kebahagiaan umat di zaman ini.
Penulis: Thowiroh
Editor: Zainuddin Sugendal