tebuireng.co – Hari Santri Nasional merupakan sebuah bentuk pengakuan eksistensi kaum santri akan perannya dalam perjalanan negeri ini, baik sebelum kemerdekaan, masa perjuangan, kemerdekaan, maupun mengisi kemerdekaan. Walaupun setelah puluhan tahun lamanya barulah ditetapkan hari santri, namun keberadaan hari santri ini membuat banyak orang yang pernah merasakan menjadi santri merasa bahagia karena keberadaan dan kiprahnya seakan mendapatkan pengakuan secara resmi sehingga mereka ramai-ramai berusaha merayakannya dengan berbagai cara yang sudah sepatutnya tidak keluar dari ciri khas para santri.
Santri merupakan sebutan bagi anak atau orang yang belajar menuntut ilmu agama dan ilmu pengetahuan lain di lembaga pesantren, sedangkan siswa, pelajar, murid atau peserta didik merupakan sebutan untuk anak atau orang yang belajar di lembaga sekolah (madrasah). Keduanya memiliki tugas utama yang sama yaitu belajar, baik ilmu agama ataupun ilmu pengetahuan lain untuk memperbaiki prilaku, akhlak, keterampilan, kecakapan, keahlian, dan memperkaya pengetahuan.
Karena itulah, santri bukanlah hanya sebuah simbol atau pertanda yang hanya berupa antribut pakaian seperti memakai sarung, berbaju taqwa, baju koko, bergamis, berkerudung, berjilbab, bersurban, atau yang lainnya, melainkan lebih dari itu yaitu senantiasa menjalankan tugas utamanya yaitu “belajar”, karena keberadaannya memiliki tugas mulia sebagai seorang pembelajar atau orang yang senantiasa mau belajar, baik ketika masih kecil, masa muda, usia dewasa, ataupun ketika sudah usia lanjut. Belajar di sini bermakna luas dalam artinya tidak hanya belajar dalam arti mengikuti pengajian, atau belajar di dalam ruang-ruang kelas, tetapi bermakna belajar yang tidak terikat oleh ruang dan waktu seperti pembelajaran di sebuah lembaga pendidikan, karena sekarang akses belajar yang begitu luas yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu menuntut setiap santri untuk senantiasa bisa beradaptasi secara cepat untuk dapat belajar melalui fasilitas dan sumber ilmu yang ada dengan tetap memperhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku bagi penuntut ilmu dalam artian cerdas dalam memilih sumber belajar dan materi pelajaran yang ingin ia pelajari agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat membawa kemaslahatan banyak orang.
Baca Juga: Santri itu Belajar untuk Mengamalkan dan Mengajarkan
Jadi bagi siapa saja yang hari ini mengaku santri maka jangan pernah tinggalkan tugas utamanya yaitu belajar, bila berani mengaku santri maka harus berani belajar, mengaji, atau menuntut ilmu dengan semangat. Karena santri itu mengaji (belajar). Oleh karena itulah sebutan santri untuk seseorang tidak dibatasi oleh dinding pesantren, masa studi di pesantren, atau oleh pengakuan lembaga pendidikan lainnya karena esensi santri adalah mengaji (belajar) sehingga sampai kapan pun ia akan tetap merasa menjadi santri dalam artian tetap bersemangat belajar walaupun tak jarang orang-orang di sekitarnya telah menganggapnya pandai atau dipanggil kiai oleh orang-orang di sekitarnya.
Selamat Hari Santri Nasional 2021
Allahu a’lam bisshowab.
Oleh: Dr. Fathur Rohman (Dosen Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng)