ADVERTISEMENT
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
Home Pesantren

Santri itu Belajar untuk Mengamalkan dan Mengajarkan

Nasehat KH. Ishaq Latief Kepada Para Santri

Admin by Admin
2021-07-29
in Kiai, Pesantren, Santri
0 0
2
Santri itu Belajar untuk Mengamalkan dan Mengajarkan

Santri itu Belajar untuk Mengamalkan dan Mengajarkan

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Sebagai seorang Guru dan juga sebagai seorang Masyayikh yang mengajar di Pondok pesantren Tebuireng, KH. Ishaq latief Selalu berpesan kepada para santri bahwa tugas seorang santri adalah belajar untuk mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang telah diperoleh selama di pondok pesantren, terutama bagi para santrinya yang berada di Pondok Pesantren Tebuireng.

Ayat yang sering Beliau sitir adalah surat At-taubah ayat 122

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.”

Di bawah ini adalah rangkuman dari beberapa Nasehat KH. Ishaq latief kepada Para santri, terutama santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Pertama, santri/pelajar ketika keluar dari kampung halaman untuk menimba ilmu harus memiliki niatan yang kuat. Belajar semata-mata untuk memerangi kebodohan. “Katakanlah. Apakah, sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui”. QS. Az Zumar : 9. Maksudnya, orang yang berpengetahuan tidak sama dengan orang yang bodoh. Sebagaimana di tegaskan dalam Hadis Nabi. Yang artinya: “Sesungguhnya kemuliaan ilmu pengetahuan itu di atas kemuliaan nasab“. Contohnya, Siti Aisyah, istri Nabi SAW. yang lebih utama daripada Siti Fatimah. Siti Aisyah sendiri dalam bidang keilmuan mengungkapkan dalam hadis nabi. “Ambillah dua pertiga agamamu dari Siti Aisyah!”

Kedua, berniat menuntut ilmu agama agar kehidupan kita di dunia yang fana ini berguna dan bermanfaat bagi orang lain. Nabi Saw. bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang berguna (bermanfaat) untuk orang lain”. Di manapun kita berada sebaiknya menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesamanya.

Menjadi Muslim Teladan

Dewasa ini, banyak orang yang mengaku ahli agama, namun melihat perilakunya jauh dari nilai-nilai keteladanan. Ucapan dan tindakannya tidak selaras. Akhirnya, kehilangan wibawanya dan beragam pandangan negatif di alamatkan kepada-nya. Seorang mukmin sejati harus mampu menampilkan pribadi yang baik. Baik saat di hadapan Tuhan maupun sesamanya. Karena seorang mukmin sejati juga di tuntut untuk bersikap profesional.

Menurut KH. Ishaq Latief seorang Mukmin sejati memiliki sifat seperti Lebah.
Pertama
, bila ia memakan maka apa yang di makannya halal (yaitu sari-sari bunga yang di hisabnya).
Kedua, bila ia mengeluarkan, maka yang di keluarkan adalah madu, yang bermanfaat bagi kesehatan. Begitu pula ketika mengeluarkan pembicaraan hendaknya pembicaraan yang diungkapkan bukan dusta ataupun ungkapan yang menyakitkan.
Ketiga, bila ia hinggap di dahan, maka dahan yang di hinggapi tidak akan patah walaupun dahan tersebut dahan yang lapuk. Artinya di manapun kita hidup jangan merusak lingkungan. Baik lingkungannya maupun lingkungan orang lain. Sesungguhnya, Lebah tidak akan merusak lingkungan terkecuali ia di usik pasti ia akan mengamuk.

Tuntutlah Ilmu

Menuntut ilmu merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslim-muslimah. Dengan ilmu membantu seorang (santri) meraih derajat tertinggi baik di hadapan Tuhan dan sesamanya. Sebaliknya, hidup tanpa ilmu sudah pasti hidupnya akan mudah tersesat. Itulah mengapa Manusia yang di anugerahi gelar Khalifatun Fil Ard harus membekali diri dengan ilmu.Sudah begitu banyak orang pandai, memiliki kedudukan tinggi, hartanya melimpah ruah, dan lainnya namun hidupnya jauh dari Tuhan. Seorang Muslim sejati tentu tidak demikian, ia akan selalu ingat akan kebesaran Tuhan. Dan di kehidupan setelah mati akan di perhitungkan amalnya. Maka dari itulah, dengan ilmu agama yang di pelajari khususnya di Pesantren akan membantu seorang muslim hidup di jalan yang diridhai Allah.

KH. Ishaq Latief menuturkan, bahwasanya Nabi Muhammad SAW. bersabda: “Pelajarilah ilmu agama. Tuntunlah ilmu agama dengan sungguh-sungguh dan tekun sebelum ilmu agama itu di cabut oleh Allah. Sesungguhnya Allah akan mencabut ilmu agama dari wafatnya ulama’ (yang membidangi ilmu agama itu sendiri)” . Dalam hadis lain di sebutkan, “Jadilah engkau sebagai orang yang berilmu, orang yang belajar ilmu, orang yang mendengarkan ilmu, atau orang yang mencintai ilmu, dan janganlah kamu menjadi orang kelima (tidak empat-empatnya) karena kamu akan rusak.”

Menurut KH. Ishaq Latief, Belajar ilmu agama seperti di Pesantren tidak usah khawatir jika masa depannya suram, khawatir tidak kaya, tidak punya jabatan, dll. Rasa ketakutan seperti inilah yang acapakali menghantui para orangtua dan pelajar muslim.

Amalkan Ilmumu

Niat Belajar ilmu agama untuk diamalkan. Bukan untuk berbangga diri dan menyombongi orang lain. “Ilmu tanpa amal membahayakan (bagi yang punya ilmu), dan amal tanpa ilmu menyesatkan (dirinya sendiri dan orang lain)”.

Nabi Musa pernah meminta wasiat kepada Nabi Khidir As ketika gagal berguru kepadanya: “Kamu jangan menuntut ilmu untuk bercerita (bercanda)”.

Tuntutlah ilmu setelah mendapatkannya lantas amalkanlah. Semasa menjadi santri di Pesantren Tebuireng saya selalu mengikuti pengajian kitab yang di bacakan oleh KH. Adlan Aly. Saat khataman kitab, Gurunya, KH. Adlan Ali juga seringkali menyampaikan pesan buat santrinya.

من عمل بما علم علمه الله علم ما لم يعلم

Jadi, barangsiapa yang mengamalkan ilmu yang telah diketahui, maka Allah akan memberikan ilmu yang belum diketahui. Tetapi itu adalah perkara yang berat bagi kebanyakan orangز

The Review

Tags: KH. Ishaq LatiefKiaiNasehatSantriTebuireng
Previous Post

TANTANGAN DUNIA PENDIDIKAN KITA

Next Post

Internet Sebagai Media Belajar Umat Islam

Admin

Admin

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Internet Sebagai Media Belajar Umat Islam

Internet Sebagai Media Belajar Umat Islam

Comments 2

  1. Ping-balik: Santri itu Mengaji - Dakwah | Kabarwarga.com
  2. Ping-balik: Amal Perbuatan yang Sulit Dilakukan - Dakwah | Kabarwarga.com

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Perjalanan Rumah Tangga Buya Arrazy

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadis Palsu di Kitab Durratun Nasihin, Adakah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Arrazy Hasyim, Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah Asal Tanah Minang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KH Abdullah Kafabihi dan Kisah Romatis Muktamar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • "Tabayun itu menjadi penting untuk menghindarkan orang lain mengadu domba kita satu sama lain,"dawuh dari Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #quotesulama #nahdatululama #dawuh #mutiarahikmah
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya RKH Fakhrillah Aschal bin Abdullah Schal (Pengasuh PP Syaichona Cholil Bangkalan & Rais PCNU Bangkalan).

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #nahdlatululama #nahdliyin
  • Motivator dari Pesantren Lirboyo Ning Sheila Hasina Zamzami mengatakan penghafal Al-Qur’an harus menjaga adabnya. Nasihat Ning Sheila untuk penghafal Al-Qur’an ini disampaikannya saat kunjungan di Yayasan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Mathla’ul Huda cabang Tarbiyatussibyan, Jumat (25/3/2022).

“Santri penghafal Al-Qur’an harus bisa menjaga adab dan istikamah,” jelasnya.

Menurutnya, santri yang sedang fokus Al-Qur’an harus bisa mengatur dan membagi waktu dalam bidang ini. Sehingga dibutuhkan daya juang yang kuat dan pantang menyerah dalam menghafal.

“Santri harus sering sering muroja’ah 2-3 juz tiap hari. Harus punya target dalam murojaah dan jangan meninggalkan salat malam,” imbuh Ning Sheila.

Selengkapnya baca di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #santri #quotesulama #santrilirboyo #lirboyo #ningsheila #penghafalquran #pecintaquran #alquran
  • "Dosa-dosamu boleh jadi sebesar kapal, tapi jangan lupa bahwa rahmat Allah lebih besar daripada lautan," dawuh dari Gus Miftah.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #quotesulama #kiai #dawuh #dawuhkyai #mutiarahikmah #gusmiftah
  • Pesantren Tebuireng berduka, cucu Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang bernama Hj. Lily Chodijah Wahid binti KH A Wahid Hasyim wafat.

Kabar duka ini disampaikan secara terbuka oleh keponakannya Gus Ipang Wahid bin KH Salahuddin Wahid.

“Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid binti KH A Wahid Hasyim wafat pada hari Senin, 9 Mei 2022 pukul 16:28 WIB di RSCM Jakarta,” katanya seperti rilis yang diterima tebuireng.co, Senin (9/5/2022).

Di usia senjanya, Hj. Lily Wahid jadi rujukan keluarga besar KH Wahid Hasyim karena dituakan. Terutama setelah KH Abdurrahman Wahid dan KH Salahuddin Wahid wafat.

Tonton video lengkapnya di YouTube Channel Tebuireng Initiatives.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantrentebuireng #santri #gusdur #gussholah #ipangwahid
  • Foto pemakaman Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid di Makam Keluarga dan Masyayikh Tebuireng. 

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #gusdur #makamgusdur #ramadhan
  • Foto suasana makam Keluarga dan Masyayikh Tebuireng sebelum pemakaman jenazah Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid.

Berdasarkan informasi dari Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz, perkiraan jenazah tiba pukul 13.30 - 15.00 WIB.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #gusdur #makamgusdur #ramadhan
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya Nyai Hj. Lily Wahid (Cucu Hadratussyaikh KH M. Hasyim Asy
  • Menurut Zastrouw Al-Ngatawi, tradisi ketupat atau kupatan merupakan bentuk sublimasi (perubahan ke arah satu tingkat lebih tinggi) dari ajaran Islam dalam tradisi masyarakat Nusantara. Hampir tak ada bukti tertulis yang bisa dijadikan rujukan mengenai tradisi kupatan. 

Semua referensi hanya berdasar cerita tutur (folklor) yang berkembang di masyarakat di era Wali Songo yang kemudian ditulis. Adapun momentum setelah melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal atau Syawalan dikenal dengan lebaran ketupat atau tradisi kupatan. 

Happy Ketupat, pangapunten sedoyo lepat.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #idulfitri #idulfitri2022 #ketupat #kupatan #ketupatlebaran
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Toko >>

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist