• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Resensi Kitab Tanbihat Al Wajibat

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2023-01-28
in Tebuireng
0
Resensi Kitab Tanbihat Wajibat

Resensi Kitab Tanbihat Wajibat

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Resensi kitab Tanbihat Al Wajibat li Man Yashna’ Al-Maulid bi Al-Munkarat sebagai langkah untuk mempermudah untuk memahami kitab tersebut.

Kitab Tanbihat al Wajibat li Man Yashna’ al-Maulid bi al-Munkarat di tulis oleh KH Muhammad Hasyim Asy’ari. Latar belakang pendidikannya adalah pesantren dan juga pernah belajar di Mekkah Al-Mukaramah sampai mengajar di sana, kemudian kembali ke indonesia.

Awal mulanya beliau kembali dari Mekkah mengajar di pesantren ayahnya, kemudian mendirikan pesantren sendiri di Cukir Jombang, Jawa Timur.

Masa itu setelah mendapatkan masukan dari beberapa kiai pengasuh pesantren, serta petunjuk gurunya, KH Kholil bin Abdul Latif Bangkalan, KH Hasyim Asy’ari mendirikan organisasi Nahdlatul  Ulama (NU).

Menurut KH Abdul Hakim Mahfudz, Pengasuh Pesantren Tebuireng, berdirinya NU bukan sekedar keinginan untuk membangun barisan.

NU berdiri untuk merespons situasi dunia Islam kala itu, yang sedang dilanda pertentangan paham, antara paham pembaharuan dengan paham bermadzhab. NU hadir dengan pemikiran yang lebih moderat.

Isi Kitab

Kitab Tanbihat al Wajibat li Man Yashna’ al-Maulid bi al-Munkarat sebagaimana kitab-kitab ulama lainnya memuat sebelas  bagian beserta muqaddimahnya (pendahuluan). Urutannya adalah muqaddimah:

al-Tanbih al-Awal  tentang sifat al-Maulid al-adzi  yustahab al-Aimah

al-Tanbih al-Tsani tentang amila al-Maulid ma’a isti’mali al-Muharamat

al-Tanbih al-Tsalis tentang hurmat ‘amila al-Maulid al-Mustamil Ala al-Muharamat lil Syaikh Tajuddin ‘Umar bin Ali al-Lakhamy al-Sakandary

al-Tanbih al-Rabi’ tentang hurmat ‘amila al-Maulid  ma’a fi’lu al-Munkarat lil Syaikh Abu abdillah bin al-Haj al-Maliki

al-Tanbih al-Khomis tentang hurmat ‘amila al-Maulid  ma’a fi’lu al-Munkarat lil Syaikh al-Islam Ahmad bin Hajar al-Asqalani

al-Tanbih al-Sadis tentang Al-Qadhi ‘Iyadh  yujabu hurmat al-Nabi Wa Ta’dhim ‘inda maulidihi

al-Tanbih al-Sabi’ tentang Syaikh Ibn al-Haj al-Fasiy fi Hasyiyatihi  isti’malu ma wudia’ Li Ta’dhimi fi ghoiri mahali al-Ta’dhim haramun

al-Tanbih al-Tsamin tentang Al-Qadhi ‘Iyadh  shoroha Biqotli Mutanaqisihi Wa Mukdzihi al-Nabi Shallallahu alaihi Wasallam

al-Tanbih al-Tasi‘ tentang ma dzakarahu Tajuddin al-Subky naqlan an al-Imam Al-syafi’i

al-Tanbih al-‘Asyir tentang al-mafasid Alati Taf’alu ma’a Amila Maulid an-Nabi bi al-Muharamat wal Munkarat.

Kitab ini menjelaskannya dengan sangat ringkas di setiap bagian-nya, namun penulis menampilkan keanekaragaman perkembangan pemikiran para Ulama.

Selanjutnya penulis juga menggunakan perbandingan dengan ulama-ulama yang lain, seperti Syaikh Tajuddin ‘Umar bin Ali al-Lakhamy yang mengharamkan maulid nabi, kemudian ditanggapi oleh Syaikh Yusuf al-Dahwi, pendapat ini tidak mempunyai pijakan.

Maka menurutnya yang benar adalah seperti [yaitu sunah atau mubah]. Diikuti oleh Syaikh Jalaluddin al-Suyuthy Rahimahullah, maka sesungguhnya Imam al-Suyuthy berkomentar setelah pernyataan Syaikh Tajuddin [al-Fakihany] di atas:Imam al-Suyuthy tidak mengharamkan peringatan maulid Nabi SAW yang bebas dari hal-hal yang diharamkan selama berlangsungnya peringatan maulid tersebut].

Pembahasan yang disampaikan oleh penulis tidak terbatas pada kajian kitab-kitab fiqh saja, tetapi juga menyampaikan beberapa pendapat para mufasir, seperti al-Badhawi.

Selain itu, penulis juga merujuk pada para muhaddits untuk melihat kualitas hadis yang dijadikan sandaran atau hujjah naqliyah dalam penggalian hukum, misalnya Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Dawud, dan Imam Ibn Majah.

Uniknya, walaupun penulis bermazhab Syafi’i akan tetapi dalam kitab ini ada pendapat yang di ambil dari madzhab hanafi dan maliki sebagai perbandingan. Seperti Syaikh Zhahiruddin al-Marghinany dan Syaikh Abu Abdillah bin al-Haj al-Maliky

Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW menimbulkan dua respon umat Islam yang berseberangan, ada yang pro dan ada yang kontra. Masing-masing kubu memiliki landasan al-Qur’an maupun Hadits yang mendukung opini yang dipegangi.

Melalui kitab ini, Hadlratus Syaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari mendukung pendapat yang membolehkan bahkan menyunahkan peringatan maulid Nabi SAW, akan tetapi beliau memberikan catatan-catatan kritis terhadap kegiatan peringatan maulid Nabi SAW yang ketika itu disusupi oleh hal-hal yang tidak selaras dengan syari’at Islam, seperti memainkan alat musik, berjoget, dan kemungkaran-kemungkaran lainnya.

Di akhir pembahasan kitab penulis menjelaskan tentang dampak-dampak buruk ( المفاسيد) dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang disertai dengan kemunkaran-kemunkaran. Demikian resensi kitab Tanbihat Al-Wajibat.

Oleh: Erik

Tags: KH. M. Hasyim Asy’ariResensi Kitab Tanbihat WajibatTebuireng
Previous Post

Ustaz Yazir Minta Maaf Catut Kiai Hasyim

Next Post

Kisah Kiai Wahab Hasbullah Diteriaki Singa

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Kisah Kiai Wahab Hasbullah Diteriaki Singa

Kisah Kiai Wahab Hasbullah Diteriaki Singa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Tafsir Surah Al-Hasr Ayat 18: Pentingnya Mengelola Waktu dengan Baik
  • Haji Akbar, Pengertian dan Keutamaannya
  • Masih Relevankah Mengikuti Organisasi?
  • Enggan Haji Padahal Mampu, Ini Pendapat Para Ulama
  • Benarkah Emas Bertahan di Situasi Apapun?

Komentar Terbaru

  • IT Telkom pada Ingin Anak Hebat? Ini Cara Tirakatnya
  • Sutrisno pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Telkom pada Ingin Anak Hebat? Ini Cara Tirakatnya
  • Technologeek IPTEC pada Metaverse adalah Masa Depan Dunia Pendidikan Juga?
  • Khoirul pada Veve Zulfikar Basyaiban Keturunan Rasulullah?
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng