ADVERTISEMENT
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
Home Kebangsaan

Resensi Buku : Generasi Kembali Ke Akar

Hilmi Abedillah by Hilmi Abedillah
2021-07-03
in Kebangsaan, Pendidikan
0 0
0
resensi buku Generasi Kembali ke Akar

Tampilan Sampul Buku "Generasi Kembali ke Akar"

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Buku Generasi kembali ke akar ini sangat layak untuk didiskusikan, karena diskusi tentang generasi terus berkembang bagaikan bola salju yang bergulir liar. Generasi milenial dimulai dari 1981 hingga 2000 an. Konon mereka memiliki karakteristik kreatif dan inovatif, rasa sosial yang tinggi, menyukai nilai-nilai kebebasan, dan senang dengan suatu hal yang instan.

Benarkah demikian?

Istilah generasi milenial sudah akrab terdengar di Indonesia sejak lama. Bahkan kata milenial sendiri sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia yang awalnya dari kata millennial. Sehingga saya sangat tertarik ketika ada seorang yang meneliti tentang milenial, yang memikirkan bagaimana baiknya generasi milenial untuk melangkah ke masa depan. Beliau adalah Dr. Muhammad Faisal.

Setidaknya hampir 10 tahun Faisal meneliti untuk melengkapi data dalam judul buku generasi milenial kembali ke akarnya, dan sebelum itu pernah menerbitkan buku berjudul Generasi Phi. Penelitian dalam buku ini menggunakan metode interaksi langsung dengan mode demografi, dan mengumulkan cerita hingga dijadikan satu.

Salah satu premis atau pesan pada buku ialah generasi itu belum tentu arahnya linear. Artinya semakin digital, sekarang makin banyak teknologi. Akan tetapi pada kenyataannya, anak muda tidak serta-merta berteknologi saja, tapi juga bisa kembali ke akar dengan menggali nilai-nilai jati diri kebangsaan, kemanusiaan, sejarah, dan sebagainya.

Ada fenomena unik yang ditemukan faisal saat bertemu dengan kawannya yang bertempat tinggal di jepang, menceritakan tentang perbedaan pola penggunaan media sosial. Jika di indonesia masih sering kita temukan seorang yang mengganti foto profil 2 hingga 3 kali dalam satu waktu. Dan tentu hal itu tidak ditemukan pada pemuda jepang. Namun, sisi baiknya jika anak jepang tengah fokus dalam medsos pasti menjadi sosok yang individualis, berbeda jika di indonesia. Yang menjadika medsos sebagai ruang diskusi atau mrngmbangkan jaringan. Hingga sifatnya kolektifis.

Kita harus terus menaruh harapan dan optimisme terhadap anak muda karena dari periode ke periode, pada dasarnya republik ini dibangun oleh anak muda yang bersatu dari berbagai komunitas, seperti Jong Sumatera.

Saat ini, Indonesia sedang berada pada era bonus demografi. Yang menarik saat melihat proporsi demografi dunia ialah, seperti Amerika Serikat, Eropa, dan China akan menjadi negara yang tua karena anak mudanya sedikit di sana. Berangkat dari hal tersebut, sebenarnya Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dari negara maju dengan anak muda yang jauh lebih banyak.

Saya melihat lima tahun ke depan, anak muda bisa jadi kompetitif baru bagi Indonesia agar lebih maju. Bisa menjadikan bangsa indonesia menjadi bangsa yg besar. Seperti kalimat dalam buku Generasi Kembali Ke Akar, belajarlah dari alam. Ketika sebuah benih ditanamkan di tanah, benih itu akan memanjangkan akarnya ke bawah sebelum menjulang secara vertikal ke atas.

Baca Juga : Resensi Buku: Teologi Muslim Puritan dan Salafi Karya Arrazy Hasyim

Maka, sebelum anak muda menghasilkan sebuah karya, masuk ke ruang publik, masuk ke masyarakat, berkreasi, dan menjadi pemimpin, generasi muda haruslah memiliki akar yang kuat ke bawah dengan harapan akan menjadi generasi yang menguatkan dirinya dan Indonesia.

Data Buku
Judul : GENERASI KEMBALI KE AKAR: Upaya Generasi Muda Meneruskan Imajinasi Indonesia
Penulis : Dr. Muham Faisal
Penerbit : Kompas
Tebal: 286 halaman
Peresesi: Denta Fatahillah

Tags: bukuDr. Muhammad FaisalgenerasiMilenialResensi Buku
Previous Post

Gus Kikin dalam Cerita Dahlan Iskan

Next Post

Kitab Fasholatan, Panduan Melaksanakan Ibadah Shalat

Hilmi Abedillah

Hilmi Abedillah

Santri Tebuireng, hobi menulis dan mendesain.

Next Post
Kitab Fasholatan Karangan KH. Raden Asnawi

Kitab Fasholatan, Panduan Melaksanakan Ibadah Shalat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Perjalanan Rumah Tangga Buya Arrazy

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadis Palsu di Kitab Durratun Nasihin, Adakah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Arrazy Hasyim, Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah Asal Tanah Minang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KH Abdullah Kafabihi dan Kisah Romatis Muktamar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta, KH Rakhmad Zailani Kiki, mengatakan, puasa sunah Syawal dan puasa qadha Ramadan tidak bisa digabung pelaksanaannya.

Ia beralasan, kedua puasa tersebut memiliki hukum yang berbeda. Puasa qadha Ramadan hukumnya wajib, sedangkan puasa Syawal hukumnya sunah. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa yang lebih utama dilaksanakan adalah mengqadha puasa Ramadan.

“Bagi seseorang Muslim atau Muslimah yang memiliki utang puasa Ramadan, dianjurkan untuk mengqadha segera utang puasanya. Setelah utang puasa Ramadannya terbayar, dia boleh melanjutkannya dengan puasa sunah Syawal,” katanya (12/5/2022)

Apabila waktu untuk puasa Syawal sudah habis karena digunakan untuk mengqadha puasa Ramadhan, orang tersebut dapat mengqadha puasa Syawal pada bulan Dzulqaidah.

Selengkapnya baca di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #puasa #syawal
  • "Tabayun itu menjadi penting untuk menghindarkan orang lain mengadu domba kita satu sama lain,"dawuh dari Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #quotesulama #nahdatululama #dawuh #mutiarahikmah
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya RKH Fakhrillah Aschal bin Abdullah Schal (Pengasuh PP Syaichona Cholil Bangkalan & Rais PCNU Bangkalan).

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #nahdlatululama #nahdliyin
  • Motivator dari Pesantren Lirboyo Ning Sheila Hasina Zamzami mengatakan penghafal Al-Qur’an harus menjaga adabnya. Nasihat Ning Sheila untuk penghafal Al-Qur’an ini disampaikannya saat kunjungan di Yayasan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Mathla’ul Huda cabang Tarbiyatussibyan, Jumat (25/3/2022).

“Santri penghafal Al-Qur’an harus bisa menjaga adab dan istikamah,” jelasnya.

Menurutnya, santri yang sedang fokus Al-Qur’an harus bisa mengatur dan membagi waktu dalam bidang ini. Sehingga dibutuhkan daya juang yang kuat dan pantang menyerah dalam menghafal.

“Santri harus sering sering muroja’ah 2-3 juz tiap hari. Harus punya target dalam murojaah dan jangan meninggalkan salat malam,” imbuh Ning Sheila.

Selengkapnya baca di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #santri #quotesulama #santrilirboyo #lirboyo #ningsheila #penghafalquran #pecintaquran #alquran
  • "Dosa-dosamu boleh jadi sebesar kapal, tapi jangan lupa bahwa rahmat Allah lebih besar daripada lautan," dawuh dari Gus Miftah.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #quotesulama #kiai #dawuh #dawuhkyai #mutiarahikmah #gusmiftah
  • Pesantren Tebuireng berduka, cucu Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang bernama Hj. Lily Chodijah Wahid binti KH A Wahid Hasyim wafat.

Kabar duka ini disampaikan secara terbuka oleh keponakannya Gus Ipang Wahid bin KH Salahuddin Wahid.

“Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid binti KH A Wahid Hasyim wafat pada hari Senin, 9 Mei 2022 pukul 16:28 WIB di RSCM Jakarta,” katanya seperti rilis yang diterima tebuireng.co, Senin (9/5/2022).

Di usia senjanya, Hj. Lily Wahid jadi rujukan keluarga besar KH Wahid Hasyim karena dituakan. Terutama setelah KH Abdurrahman Wahid dan KH Salahuddin Wahid wafat.

Tonton video lengkapnya di YouTube Channel Tebuireng Initiatives.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantrentebuireng #santri #gusdur #gussholah #ipangwahid
  • Foto pemakaman Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid di Makam Keluarga dan Masyayikh Tebuireng. 

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #gusdur #makamgusdur #ramadhan
  • Foto suasana makam Keluarga dan Masyayikh Tebuireng sebelum pemakaman jenazah Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid.

Berdasarkan informasi dari Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz, perkiraan jenazah tiba pukul 13.30 - 15.00 WIB.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #gusdur #makamgusdur #ramadhan
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya Nyai Hj. Lily Wahid (Cucu Hadratussyaikh KH M. Hasyim Asy
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Toko >>

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist