Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus Prof Dr H Abdurrohman Kasdi, Lc, M.Si, menyampaikan bahwa mahasiswa Ma’had Aly telah melampaui IAIN. Paparan ini disampaikan saat penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Ma’had Aly Hasyim Asy’ari (MAHA), Selasa (20/5/2024).
MAHA memiliki takhasus/program studi (prodi) Hadis dan Ilmu Hadis. Munaqasyah/sidang skripsi di MAHA menggunakan bahasa Arab, mulai dari penulisan skripsi hingga komunikasi antara peserta dan penguji saat sidang. “Saya belum pernah ikut menguji, tapi pernah mendengarkan dosen kami yang menguji,” terang Prof Abdurrohman.
Program munaqasyah terbuka sudah berjalan sejak 2022. Istri Rektor IAIN Kudus Prof Dr Hj Umma Farida pun pernah menjadi salah satu penguji dalam sidang skripsi terbuka di MAHA. Sidang terbuka dengan menghadirkan penguji eksternal di perguruan tinggi biasanya pada tingkat doktoral, sedangkan di MAHA pada tingkat sarjana sudah menggunakannya. Mahasantri-mahasantri memiliki kemampuan bagus dalam mempertahankan argumen dan proses persidangannya. “Testimoni dari dosen-dosen kami bahwa Ma’had Aly ini luar biasa (bagus),” ungkap Prof Abdurrahman.
“Kita yakin dan sadar untuk menjadi besar itu harus bersinergi. Meskipun setara di tingkat perguruan tinggi, tapi pasti ada sedikit perbedaan, itu akan saling mengisi dan melengkapi. Syukur misalnya ada penelitian bersama,” pungkasnya.
Kerja sama ini berfungsi untuk saling memberikan dukungan pengembangan mutu akademik, publikasi ilmiah, pengabdian kepada masyarakat, dan penguatan kelembagaan di antara MAHA dan IAIN Kudus dalam rangka Praktik Kerja Lapangan (PKL), pengembangan kurikulum, pertukaran karya ilmiah (artikel, jurnal, dan buku) penerbitan jurnal terakreditasi nasional, riset bersama, penyelenggaraan forum-forum akademik bertaraf nasional dan/atau internasional, hingga pertukaran dosen dan mahasiswa.
Tahun 2023 kemarin, MAHA baru saja membuka program marhalah tsaniyah (M2)/magister. Begitu pula dengan IAIN Kudus yang baru meresmikan prodi Studi Islam (S3) pada 26 April 2024. Kedua lembaga ini bisa saling mengirim dan menerima peserta didik baru dari lembaga lain untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi.
Baca Juga: Ma’had Aly, Upaya Mencetak Ulama di Setiap Generasi