tebuireng.co – Rebo Wekasan merupakan istilah untuk ritual keagamaan (amalan-amalan) yang dilaksanakan pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar sebagai bentuk meminta perlindungan ataupun keringanan kepada Allah SWT dari berbagai macam bala’ (malapetaka, kesialan dll.) yang akan diturunkan Allah SWT pada hari tersebut. Pada tahun ini jatuh Selasa malam Rabu Kliwon tanggal 6 Oktober 2021 M/ 30 Shofar 1443 H. Tradisi menjalani amalan ini diketahui sudah berlangsung sejak lama dan secara turun-temurun di kalangan masyarakat Islam di tanah jawa.
Asal-usul amalan ini diketahui bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (w.1151 H) dalam kitabnya yang berjudul “Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf’il ‘Abid Wa Qam’i Kulli Jabbarin ‘Anid” (sering disebut dengan nama Mujarrobat Ad-Dairobi). Anjuran serupa juga dapat ditemui dalam kitab: ” Jawahir Al-Khumus” karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar (w.970 H), dan juga berbagai kitab lainnya.
Dalam kitab-kitab tersebut dinuqil bahwa salah seorang dari Waliyullah yang telah mencapai derajat kasyaf (disingkapnya tabir-tabir gaib oleh Allah SWT) menuturkan bahwa dalam setiap tahun pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar, Allah SWT akan menurunkan 320.000 (tiga ratus dua puluh ribu) macam bala’. Dengan alasan tersebut akhirnya beliau menganjurkan bagi Umat Islam untuk shalat dan berdoa supaya dihindarkan dari berbagai macam bala’ tersebut.
Baca Juga: Bulan Safar Bulan Sial, Benarkah?
Adapun Bentuk amalan-amalan Rebo Wekasan masyhur meliputi beberapa hal berikut: 1. Shalat hajat li daf’il bala’, 2. Berdoa dengan doa-doa khusus yang dianjurkan para ulama’, 3. Minum air suwukan (air yang di beri bacaan do’a) seperti yang tertera pada kitab “Nihayatuz Zain”, 4. Amalan-amalan baik sepertihalnya bersedekah, silaturrahim, dan lain sebagainya yang mana dalam syari’at Islam memang digunakan untuk daf’ul bala’.
Niat sholat :
أُصَلِّي سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى
Setelah membaca surat Al-fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Kautsar 17 kali, surat Al-Ikhlas 5 kali, surat Al-Falaq sekali dan surat An-Nas sekali. Ini dilakukan tiap-tiap raka’at. Bacaan dalam sholat ini dilakukan dengan sirri (pelan).
Setelah sholat, kemudian membaca do’a berikut ini :
سْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
اللّٰهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ، يَا عَزِيْزُ، ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ. اِكْفِنَا مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ. يَا مُحْسِنُ، يَا مُجَمِّلُ، يَا مُتَفَضِّلُ، يَا مُنْعِمُ، يَا مُكْرِمُ، يَا مَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللّٰهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ، وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ، اِكْفِنَا شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ، وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ، يَا كَافِيْ، فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.