Rahasia pesantren dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dijelaskan oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng Nyai Lelly Lailiyah Hakim dalam acara talk show yang bertajuk “Pengembangan SDM Pesantren, Sampai di Mana?” pada Kamis, (21/12/23).
Menurutnya, pesantren adalah lembaga yang telah banyak mencetak SDM dengan kualitas unggul. Hal ini terbukti dengan banyaknya alumni pesantren yang telah berhasil menjadi pelopor dalam gerakan kebaikan di masyarakat serta tidak sedikit pula yang telah menduduki kursi-kursi kepemimpinan baik di pemerintahan pusat maupun daerah.
Setidaknya ada tiga cara yang dilakukan oleh pesantren dalam upaya mencetak SDM yang berkualitas seperti yang dijelaskan oleh Nyai Lelly Lailiyah Hakim. Pertama adalah dengan fokus memperhatikan para santri bukan hanya dalam segi pendidikan, namun juga dalam segi kepribadian.
Menurutnya, kepribadian santri adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan karena hal tersebut nantinya akan terus menjadi bagian dari santri di masa depan. Pengembangan kepribadian yang diolah di pesantren akan sangat berpengaruh pada kualitas santri setelah keluar dari Pesantren. Seperti mengenai kesadaran tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan lain-lain yang harus terus diedukasi hingga benar-benar terpatri dalam hati para santri.
Cara yang kedua adalah dengan memperhatikan sistem pendidikan yang dianut di pesantren. Sistem pendidikan di pesantren harus tetap terintegrasi dengan perkembangan zaman, namun juga tidak meninggalkan tradisi lama sebagai warisan para ulama terdahulu.
Meski sistem pembelajaran dalam pesantren sudah maju seperti hadirnya pendidikan formal yang menawarkan berbagai keilmuan baru, namun sistem pembelajaran lama seperti pengajian kitab dengan metode sorogan dan bandongan juga tidak ditinggalkan, bahkan terus dilestarikan di pesantren.
Menurut Nyai Lelly, hal ini sangat berpengaruh kepada santri dalam berkiprah di masyarakat. Sehingga, cara mereka dalam berpikir dan bertindak nantinya tidak hanya mengandalkan kecerdasan, namun juga berlandaskan ilmu dan kemantapan hati.
Cara ketiga yang dijelaskan Nyai Lelly adalah dengan memperhatikan pendidikan kemandirian santri. Ia menjelaskan bahwa kemandirian adalah salah satu pendidikan penting bagi para santri untuk belajar mengelola diri sendiri agar tidak lagi bergantung kepada orang lain. Baik dalam mengambil keputusan, ataupun lainnya. Menurutnya, mengelola diri sendiri adalah hal yang sangat penting untuk dipelajari sebelum nantinya bisa mengelola orang lain ketika sudah berkiprah di masyarakat.
Menurut Nyai Lelly, keberhasilan pesantren dalam mencetak SDM yang berkualitas ini bisa menjadi referensi untuk tidak lagi menganggap bahwa pesantren adalah lembaga yang tertinggal. Seiring berjalannya waktu, para alumni pesantren yang telah sukses dalam berkiprah di masyarakat akhirnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para orang tua untuk tidak khawatir dalam memasukkan anak-anaknya di pesantren.
Penulis: Thowiroh
Editor: Ikhsan Nur Ramadhan
Baca Juga: Pondok Pesantren dalam Pembentukan Karakter Santri