tebuireng.co – Putri Gus Kautsar yang bernama Chasna Naylufer diuji oleh Gus baha atau KH A Bahauddin lewat beberapa pertanyaan tentang Al-Qur’an dan Alfiyah Ibni Malik, Selasa (27/2/2023).
Kegiatan tersebut dilakukan di ndalem Gus Kautsar pasca Ning Chasna mengikuti khataman Alfiyah di Pondok Pesantren Al-Falah Putri Ploso.
Hal ini disampaikan oleh Ning Jazil, istri dari Gus Kautsar lewat story instagram pribadinya yang bernama @zil_hb.
“Sebelum berpamitan, Gus Baha memanggil kakak (Chasna), lalu diberi beberapa pertanyaan oleh Gus Baha seputar Al-Qur’an dan Alfiyah,” tulisnya.
Ning Jazil berharap pertanyaan yang diberikan oleh Gus Baha kepada putrinya bisa menjadi motivasi untuk belajar lebih giat lagi ke depannya.
Selain memberikan pertanyaan, Gus Baha juga memberikan uang saku kepada Ning Chasna saat di ndalem kesepuhan.
Secara nasab, Gus Baha dan Ning Jazil bertemu, karena Ning Jazil berasal dari Lasem, Rembang. Ayah Ning Jazil yaitu KH Abdul Hamid Baidlowi bin Kiai Baidlowi bin Kiai Abdul Aziz bin Kiai Baidlowi bin Kiai Abdul Latif bin Kiai Abdul Bar bin Kiai Abdul Alim bin Sayyid Abdurrahman (Mbah Syambu) bin Sultan Benowo bin Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya).
Baca Juga: Profil Ning Jazil
Sedangkan silsilah Gus Baha dari jalur ibu yang bernama Nyai Hj Yuhanidz Noer Salim, berasal dari keluarga besar ulama Lasem, dari Bani Mbah Abdurrahman Basyaiban atau Mbah Sambu.
Dari keterangan ini, berarti Ning Jazil dan Gus Baha masih mempunyai hubungan darah dengan Rasulullah Saw. Sebab, Mbah Syambu adalah seorang Sayyid (keturunan Rasulullah) yang bermarga Syaiban.
“Alhamdulilah semoga bisa menjadi motivasi untuk kakak dalam belajar agar lebih istikamah. Mendapat ilmu yang bermanfaat, nafi, dan barakah,” imbuhnya.
Dalam acara khataman Alfiyah tersebut, Ning Chasna maju ke depan memberikan sambutan atas nama perwakilan santri yang wisuda.
Dalam sambutan tersebut, ia mengucapkan banyak terimakasih kepada KH Nurul Huda, asatid, orang tuanya yang membantunya dalam proses belajar yang tidak mudah tersebut. Ning Jazil punya anak dua, cowok dan cewek.
Ia mengatakan bahwa ilmu ibarat gadis cantik yang tertutup dari lelaki manapun. Butuh keseriusan dan etika untuk mendapatkannya.
“Dawuh romo kiai selalu kami ingat. Ilmu adalah sesuatu yang berharga. Di mana sesuatu yang berharga tidak mungkin diraih dengan cuma-Cuma,” tandas putri pertama Ning Jazil ini.
Haflah Attasyakkur ala Ikhtitami Alfiyah Ibni Malik Pesantren Al-Falah Putri Ploso ini diikuti oleh kelas 3 Tsanawiyah. Ikut hadir serta KH A Bahauddin, KH M Abdurrahman Al-Kautsar (Gus Kautsar), Muhaimin Iskandar, dan Ning Jazilah Annahdliyah (Ning Jazil).