tebuireng.co – Di tengah kodisi pandemi yang belum kunjung usai, media online tebuireng.co memberi peluang bagi Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) yang ingin mempromosikan produk andalannya melalui website dan akun media sosials secara gratis.
Menurut General Manager tebuireng.co Hanik Fariha, dengan program ini diharapkan para pelaku usaha dapat menghidupkan kembali usahanya yang seolah mati suri.
“Media tebuireng.co ingin membantu teman-teman UMKM bangkit bersama selama masa pandemi ini, kuat saling menguatkan,” jelasnya, Ahad (30/01/22).
Hanik mengungkapkan, UMKM merupakan salah satu bagian dari aset negara yang perlu diagungkan. Bagi pelaku UMKM yang berminat melakukan promosi di website tebuireng.co caranya pun cukup mudah.
Yakni hanya dengan membuat artikel promosi atas produk yang ditawarkan, pelaku UMKM sudah bisa melakukan promosi. Namun tak sampai disitu saja, agar mampu menarik perhatian, pelaku UMKM diharapkan menyertakan foto produk yang paling menarik.
“Bisa langsung WA ke 085732487914 untuk mempromosikan bisnisnya,” imbuhnya.
Baca Juga: Gus Ipang dan Startup
Fariha menjelaskan jika krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap kelangsungan UMKM. Berbeda pada saat krisis moneter tahun 1998 di mana UMKM betul betul menjadi penyelamat ekonomi nasional yang pada saat itu mampu meningkat hingga 350 persen ketika banyak usaha besar yang kolaps.
Namun, pada saat pandemi Covid-19 saat ini, justru UMKM yang sangat terdampak. Dampak dari sulitnya berusaha mengakibatkan banyaknya tenaga kerja yang terpaksa dirumahkan.
Di saat masa pandemi terjadi perubahan pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline ke online. Pelaku UMKM pasti kesulitan dalam mencapai target-target yang harus dicapai saat perekonomian terganggu.
Perubahan pola tersebut, seyogyanya diikuti pelaku UMKM agar dapat survive, serta bisa berkembang sehingga mampu menghadapi kondisi new normal.
“Digitalisasi menjadi sebuah kebutuhan penting, terbukti di pandemi, kita bantu dalam hal ini. Salah satu strategi bertahan di masa pendemi, pengusaha harus masuk dunia digitalisasi untuk memberikan kenaikan nilai pada pemanfaatan akses yang mudah,” ujarnya.
Namun, tidak dapat dipungkiri adanya permasalahan digitalisasi UMKM. Di beberapa daerah terpencil keterbatasan akses internet masih menjadi kendala. Pemahaman dari pelaku UMKM terhadap teknologi, pemasaran online terbatas, proses produksi dan akses pasar daring yang masih dinilai belum cukup maksimal.
“Selanjutnya, konsumen masih merasa tak aman dalam melakukan transaksi digital,” tandas Fariha.