Profil Ning Sheila ini berusaha menampilkan sosok influencer pesantren dari kalangan perempuan. Influencer merupakan pemberi pengaruh atau pemengaruh lewat media sosial. Ning Sheila dilahirkan di Kediri, 30 Januari 1997.
Suami Ning Sheila bernama Gus H Ahmad Kafabihi Lirboyo yang merupakan putra dari KH Kafabihi Mahrus Lirboyo dan Nyai Azzah Noor Laila. Mereka menikah pada 16 November 2017.
Profil Ning Sheila, ia bernama lengkap Sheila Hasina. Ia merupakan putri keturunan dari salah satu masayikh Pondok Pesantran Lirboyo Jawa Timur, KH Zamzami Mahrus (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Baqarah Lirboyo) dan Nyai Hj Hannah Zamzami.
Sejak kecil Ning Sheila dibesarkan di lingkungan pesantran. Abah dan Uminya selalu memberikan bimbingan mengenai pendidikan yang ditempuh oleh Ning Sheila.
Seperti umumnya anak kecil pada waktu itu. Setiap pagi Ning Sheila belajar di bangku sekolah dasar, sedangkan sore harinya belajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an.
Setelah menamatkan pendidikan di pendidikan dasar, atas arahan kedua orang tuanya, Ning Sheila mulai nyantri di Pondok Pesantren Al-Ishom Jepara, tempat nyantri Uminya dulu.
Baca Juga : Profil Ning Jazil, Istri Gus Kautsar
Di pondok pesantren inilah Ning Sheila mulai menghafal Al-Qur’an. Ketika di Lirboyo, Ning Sheila mengikuti kajian kitab kuning yang ada di sekitar lingkungannya. Ning Sheila mulai menghafal nadhom, tasrif shorof, belajar nahwu dan fikih.
Ning Sheila menyelesaikan hafalan Al-Qur’annya ketika berumur 13 menuju 14 tahun. Ning Sheila melanjutkan nyantri di Lirboyo, lebih tepatnya di Pondok Pesantren Mubtadiat, asuhan KH Anwar Manshur.
Influencer Pesantren
Ning Sheila dikatakan influencer pesantren karena memiliki kemampuannya dalam publick speaking, pandai bermusyawarah, membuat konten video sendiri, dan pidato.
Ning Sheila memiliki kemampuan bicara di depan kamera maupun di depan publik dalam menyampaikan pendapat atau gagasan. Penyampaiannya pun mudah untuk dipahami dan diterima khalayak umum, meskipun kajian yang disampaikannya terbilang rumit, seperti hukum darah wanita.
Ning Sheila aktif sekali membagikan ilmu tentang fikih kewanitaan, terutama masalah darah haid yang dialami oleh setiap wanita. Dakwahnya di media sosial tentang fikih kewanitaan disambut dengan baik oleh masyarakat.
Ning Sheila mengaku bahwa inisiatif membuat konten fikih kewanitaan bermula dari kekhawatirannya akan beragam mitos kewanitaan yang tidak hanya terjadi di kalangan awam.
Ia mengatakan bahwa di pondok pesantren juga seringkali ditemukan hal-hal serupa. Dirinya cemas apabila mitos tersebut dibiarkan, maka dapat menjadi suatu tradisi turun-menurun.
Seperti mitos bahwa saat keluar darah tidak boleh keramas. Iya kalau haid, darahnya biasanya 7 hari atau paling maksimal 15 hari. Nah kalau nifas, apa mau tidak keramas 2 bulan? Kalau dibiarkan ini bisa jadi tradisi turun menurun, jadi harus bisa dijawab dengan ilmu.
Banyak masyarakat ketika mencari landasan hukum dari setiap permasalah yang diamalinya membuka akun Instagram Ning Sheila, membaca highlight (sorotan) dari setiap kajian yang disampaikannya.
Akun instagramnya memiliki pengikut 404 ribu per 10 Januari 2023. Ia memiliki kajian seputar haid, nifas dan istihadloh di telegram dengan 48.551 pengikut.
Ning Sheila juga tampak aktif mengisi konten di akun youtube NU Online dan TV 9. Ia pun sering diundang kampus, pesantren dan kelompok masyarakat untuk mengisi kajian keislaman.